Lihat ke Halaman Asli

Dioufie WardhoPrawiro

Universitas Diponegoro

Edukasi dan Sosialisasi Nilai Filosofis dalam Folklore Cerita Rakyat Indonesia Pada Generasi Muda

Diperbarui: 10 Agustus 2023   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SRAGEN (25/07/2023) -- Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaan menyimpan segudang ragam bentuk kebudayaan, mulai dari kebudayaan materi hingga kebudayaan non materi. Banyak ragam dari bentuk kebudayaan materi seperti baju adat, rumah adat, alat musik tradisional, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk bentuk kebudayaan non materi memiliki ragam seperti lagu daerah, bahasa daerah, dan tak terkecuali cerita rakyat. Namun dari banyaknya ragam kebudayaan yang ada, tidak sedikit dari masyarakat yang mengabaikan kebudayaan non materi seperti adanya cerita rakyat. Keberadaannya yang tidak dapat diraba atau bersifat abstrak membuat kebudayaan non materi lebih dimudahkan.

Dalam upaya mempertahankan kelestarian cerita rakyat dari kepunahan perlu dilakukan pengenalan cerita rakyat itu sendiri kepada generasi muda. Untuk itu tercetuslah progam "Edukasi dan Sosialisasi Nilai Filosofis dalam Folklore Indonesia" yang menjadi salah satu upaya dalam melestarikan folklore pada anak-anak yang akan menjadi generasi muda. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Juli 2023 bertempat di Sekolah Dasar Negeri 2 Dukuh.

Progam "Edukasi dan Sosialisasi Nilai Filosofis dalam Folklore Indonesia" diikuti oleh siswa kelas 3 dan 4 Sekolah Dasar Negeri 2 Dukuh. Kegiatan berjalan dengan antusias yang tinggi dari siswa yang mengikuti kegiatan edukasi ini. Kegiatan edukasi dan sosialisasi diawali dengan pengenalan tentang cerita rakyat Indonesia yang diikuti dengan pembagian buku cerita rakyat dan kuis yang dapat menunjukkan seberapa tahu anak-anak ini tentang cerita rakyat Indonesia.

Setelah kuis sesi pertama, anak-anak diperlihatkan video animasi beberapa cerita rakyat. Selesai penayangan video, kuis kedua dimulai dengan pertanyaan seputar makna tersirat dari video-video tersebut. Kegiatan edukasi berserta sosialisasi berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Anak-anak nampak berantusias dalam membaca buku maupun menonton video cerita rakyat.

Masing-masing buku yang tadi dibagikan kepada anak-anak selanjutnya akan diletakkan di perpustakaan SD Negeri 2 Dukuh. Hal tersebut dilakukan agar buku tersebut dapat dibaca oleh seluruh siswa SD Negeri 2 Dukuh dari kini hingga nanti.Diharapkan dengan adanya progam "Edukasi dan Sosialisasi Nilai Filosofis dalam Folklore Indonesia", anak-anak dapat mengetahui dan mengingat cerita rakyat Indonesia beserta nilai moral yang tersirat di dalamnya. Dengan begitu cerita rakyat yang menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia akan tetap lestari hingga nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline