Lihat ke Halaman Asli

(OPINI) Benarkah Pemerintah Indonesia Sudah Melek Dunia Maya?

Diperbarui: 26 Februari 2016   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Minggu yang lalu, menkominfo sempat mengancam akan memblokir Tumblr. Alasannya sangat sederhana, mengandung konten pornografi. Walaupun pada akhirnya pemblokiran tersebut batal, namun berita ini sempat menuai kontroversi. Mungkin kalian adalah salah satunya? Bagi kalian yang sering curhat atau bergalau ria di Tumblr pasti marah sekali dengan kebijakan ini. Bersyukurlah kalau akhirnya situs ini tidak jadi diblokir.

Beruntunglah Tumblr, Netflix malah sudah merasakan pemblokiran situsnya di Indonesia.  Alasannya juga klise, banyak konten yang tidak sesuai dengan kultur Indonesia dan sejuta alasan lainnya. Kalau begini, patut dipertanyakan, bagaimana pemerintah saat ini memandang teknologi?

Kebijakan-kebijakan asal blokir seperti ini sesungguhnya malah menunjukkan kalau pemerintah masih terkesan takut dengan kehadiran internet. Di satu sisi, memang harus diakui masih banyak rakyat Indonesia yang menggunakan dunia maya dengan tidak semestinya. Namun, benarkan pemblokiran menjadi jalan terbaik dalam mencegah dampak negatif dunia maya. Toh, walaupun situs macam ganool diblokir, kita masih bisa mendapatkan film-film bajakan dengan mudah kan?

Hal semacam ini juga membuat pemerintah kita seakan tidak mengerti tentang seluk beluk teknologi dan internet. Pemblokiran beberapa situs dengan alasan yang terlalu sederhana, tentunya membuat pemerintah kita jadi kelihatan tidak tahu untuk apa situs itu dibuat.

Inilah yang harus dipertanyakan. Terutama mengenai peran pemerintah dalam melindungi masyarakatnya dalam menggunakan dunia maya. Regulasi yang ada harus jelas dan bukan malah mematikan masyarakat yang kreatif dalam menggunakan dunia maya. Lalu, bagaimana dengan pemblokiran? Kalau masyarakat Indonesia sudah cerdas dalam menggunakan internet, harusnya tahulah mana yang baik mana yang buruk.

Pada akhirnya, yang seharusnya menjadi filter pengguna ya penggunanya itu sendiri. Jadi daripada membuang kuota untuk mencari situs-situs yang... ehemm... begitulah.. mungkin kuota internetmu bisa digunakan untuk mencari inspirasi atau untuk menunggah hasil karya kreatifmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline