Media, jaman dulu erat kaitannya dengan bentuk komunikasi massa yang memiliki bentuk dan jenisnya sendiri-sendiri. Tidak hanya terkait dengan bentuk medianya, namun juga terkait dengan organisasi yang berbisnis dalam media itu sendiri. Contohnya saja seperti industri televisi, fotografi, film, periklanan, dan lain-lain. Namun seiring dengan perkembangan zaman, media telah hadir menjadi suatu bentuk yang lebih kompleks. Memang, masih banyak orang yang mengkonsumsi suatu bentuk media dalam bentuk lamanya, seperti menonton televisi atau membaca koran. Tapi dengan hadirnya new media atau media baru, bentuk seperti ini tentu sudah menjadi kebiasaan lama atau old habit. Contohnya saja kebiasaan nonton di bioskop yang digantikan dengan nonton Netflix di laptop.
Dalam hal ini, new media yang diwakili oleh internet, telah mengubah istilah audiens menjadi pengguna dan dari konsumen menjadi produsen. Ini mengartikan bahwa semua orang bisa memiliki medianya masing-masing untuk menyasar khalayak yang lebih luas daripada sebelumnya. Tidak hanya menyasar khalayak secara pesan, namun juga distribusi, produksi, dan penggunaan media itu sendiri. Dalam hal ini (Lister, Dovey, Giddings, Grant, Kelly, 2009: 13), new media memiliki karakteristik digital, hypertextual, virtual, networked, simulated.
Dalam suatu new media, digital bisa diartikan semua hal yang terkait dalam proses komunikasi diubah dalam bentuk angka. Data berupa angka inilah yang nanti diterjemahkan dalam bentuk-bentuk lain seperti tulisan, gambar, grafik, dan lain-lain yang kita lihat. Data inilah yang nanti bisa kita akses secara online. Data yang sebenarnya rumit ini, yang sesungguhnya mampu meringankan beban dari produksi media secara analog. Sehingga peneyebaran pesan bisa dianggap lebih mudah, namun mampu menjangkau lebih banyak khalayak.
Interaktif, adalah bagaimana pesan yang disampaikan di dalam media tersebut bisa mendapat feedback dari pengguna. Dalam hal ini, kita komentar, like and dislike, maupun bentuk respon lain yang diterima oleh pesan tersebut merupakan bentuk dari interaktifitas dari new media itu sendiri.
Selain itu, media baru merupakan suatu bentuk dari komunikasi yang berjaringan (networked). Berjaringan yang dimaksud adalah adanya jaringan dari suatu industri utama yang menguasai industri lain. Hal ini tentu berpengaruh ke bagaimana komunikasi yang disampaikan, proses produksi, distribusi, dan bagaimana aturan yang ada di dalam new media itu sendiri.
Hypertextual bisa dikaitkan dengan bagaimana perubahan dari media analog ke media digital itu sendiri. Hypertext sendiri bisa diartikan sebagai tulisan yang mampu menghubungkan suatu link ke tulisan yang lain yang berada di luar dari situs itu sendiri. Sehingga, pengguna mampu melihat dan menemukan sumber lain yang berkaitan dengan pesan yang ada di dalam media itu sendiri.
Virtual, mampu diartikan suatu pengalaman yang ada di dalam new media itu sendiri. Sehingga pengalaman yang kita dapat dari kompleksitas new media itulah yang disebut realitas virtual. Dalam hal ini, bentuk lingkungan, ruang, realitas dan identitas yang ada di dalam new media itulah yang disebut realitas virtual.
Sementara itu, simulasi yang berada di dalam karakteristik new media berarti bahwa dunia yang ada di new media sesungguhnya adalah sebuah gambaran. Namun, walaupun hanya berupa realitas semu atau gambaran, apa yang ada di new media sesungguhnya eksis atau nyata. Walaupun hanya merupakan sebah ‘buatan’ namun sesungguhnya, new media memberikan suatu objek baru yang sesungguhnya. Salah satu contoh yang paling mudah kita lihat adalah bagaimana video game. Bagaimana video game merupakan buatan atau imitasi dari dunia nyata, namun kita bisa merasakan pengalaman yang ada di dalam game itu sendiri. Dalam hal ini, simulasi erat kaitannya dengan pengalaman virtual.
Tentunya, dengan adanya new media dalam kehidupan kita, kita harusnya mampu menyadari bahwa dunia kita tidak lagi terbatas pada bentuk fisik. Namun realitas dalam dunia maya juga merupakan "bentuk kedua" dari bentuk kehidupan kita saat ini. ADa baiknya, kita mampu memanfaatkan new media untuk hal-hal yang baik dan berguna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H