Jakarta, 2022. Sex Education adalah salah satu pembelajaran penting, namun jarang sekali disadari oleh masyarakat. Perihal tabu menjadi salah satu hal yang menghambat proses pembelajaran sex education pada anak-anak, khusunya anak di bawah 12 tahun.
Padahal, pembelajaran mengenai sex education harus diajarkan sedini mungkin agar anak-anak lebih tau mengenai dirinya seperti bagian tubuh mana saja yang perlu ditutupi dan tidak dipertunjukan pada orang lain, mengetaui bagaimana puber terjadi dan bagaimana cara melewati masa-masa pubertas. Selain itu, sex education juga membantu dalam mengurangi tindakan kekerasan seksual yang terjadi akibat kurangnya edukasi.
Pada program monodisiplin "Edukasi Pentingnya Sex Education pada Anak di Bawah 12 Tahun", anak-anak diajarkan untuk mengetahui proses-proses yang akan terjadi pada tubuhnya, apa itu kekerasan seksual, dan bagaimana langkah yang harus diambil ketika mengalami pelecehan. Pembelajaran ini pun terbagi-bagi, menyesuaikan dengan umur anak-anak yang diajak berbicara saat itu.Proses edukasi ini meliputi penjelasan materi dan juga diskusi. Program monodisiplin berlangsung di RPTRA Sehati, Cengkareng Barat dengan dihadiri oleh anak-anak dengan mayoritas umur 9-12 tahun. Saat proses berlangsung, anak-anak sangat antusias untuk bertanya dan berdiskusi. Edukasi ini diakhiri dengan pemberian reward kepada anak-anak berupa buku dan juga snack. Harapannya program ini benar-benar dapat memberikan edukasi dan manfaat, khususnya pada anak-anak di Cengkareng Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H