Lihat ke Halaman Asli

Jangan Sembarangan Menceritakan Masalah kepada Orang Lain!

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1420005038682624006

[caption id="attachment_344186" align="aligncenter" width="525" caption="lumbunghati.net"][/caption]

Tidak hanya di kota maupun desa, hampir semua orang kalau 'kumpul' pasti membicarakan masalah orang lain. Mulai dari ibu-ibu, mbak-mbak, mas-mas, bahkan bapak-bapak yang hobi nongkrong. Entah membicarakan masalah yang sepele maupun serius.

Meskipun masalah yang dibicarakan itu belum tentu sepenuhnya benar. Lantaran rasa penasaran yang tinggi (kepo), akhirnya semua orang larut dalam bergosip ria. Tidak luput orang baik pun kadang juga jadi bahan perbincangan. Sampai-sampai obrolan mereka tidak ada habisnya dan enggan untuk beranjak dari tempat duduk.

Untuk itu, apapun masalah kita apalagi masalah keluarga jangan sampai diketahui orang lain. Boleh diketahui orang, asal orang tersebut dapat dipercaya. Kenapa? Orang itu punya karakter yang berbeda-beda, ada yang baik dan kurang baik. Kalau kita cerita dengan orang yang baik, kemungkinan dia tidak akan menceritakan kepada orang lain kecuali izin terlebih dahulu dengan yang bersangkutan dan bisa memberikan solusi yang terbaik. Beda lagi kalau kita menceritakan masalah kepada orang yang kurang baik dan cenderung jadi 'tukang kompor' atau Senang Melihat Orang Susah (SMS), bisa-bisa masalah kita tersebar, menimbulkan rasa benci, dan bisa memutuskan tali persaudaraan. Bukan menyelesaikan masalah, justru bertambah masalah baru.

Alangkah baiknya jika kita punya masalah itu hanya 'curhat' dengan Sang Pencipta. Insya Allah orang lain tidak akan tahu dan rahasia dijamin aman. Setiap hari kita pasti punya waktu beberapa menit untuk ibadah, memanjatkan doa kepada Tuhan. Tidak mungkin Tuhan memberikan masalah di luar batas kemampuan kita. Dijamin masalah bisa teratasi dan bisa hidup tenang.

Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline