Peninjauan wisma atlet untuk perhelatan akbar Sea Games 2018 oleh Presiden Jokowi, Gubernur Jakarta Anies baswedan dan sejumlah menteri, menyisakan banyak cerita. Publik menduga-duga apakah Anies akan menjadi pasangan politik Jokowi untuk Pilpers 2019 saat melihat kedekatan Anies dan Jokowi berada dalam satu mobil. Namun bukan hal itu saja, belakangan ini beredar foto yang menjadi viral di beberapa media tanah air. Foto tersebut menangkap moment Gubernur Anies Baswedan berkacak pinggang di depan Presiden Jokowi (Tribunnews.com).
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Anies mengakui bahwa ia tidak menyadari hal itu. Beliau mengaku kaget dan foto tersebut sudah menjadi Headline (Detik.com). Banyak warganet yang menilai foto ini sebagai sikap "kurang ajar" Anies didepan Jokowi dan seolah tidak menghormati Presiden. Apalagi sikap seperti ini hanya ditunjukkan oleh Anies yang notabene adalah Gubernur sedangkan menteri-menteri Jokowi yang hadir saat itu tidak menunjukkan sikap yang sama (Tribunnews.com).
Gesture tubuh merupakan salah satu cara manusia berkomunikasi. Dalam kasus ini, Banyak orang yang menilai bahwa apa yang dilakukan Anies merupakan bentuk komunikasi non verbal. Secara umum komunikasi terbagi menjadi dua yaitu verbal dan non verbal. Komunikasi verbal berupa perkataan, sedangkan komunikasi non verbal meliputi sikap, termasuk Gesture (Graham 1991). Dalam politik indonesia, Gesture menunjukkan posisi, apalagi dalam sopan santun budaya timur, gesture sangat berpengaruh.
Orang tua kita mengajarkan bahwa "Berkacak pinggang" merupakan salah satu sikap yang tidak boleh dilakukan didepan orang yang lebih tua ataupun orang yang lebih "tinggi". Melihat Gesture yang ditunjukkan oleh Anies, bisa jadi berupa pesan kalau Ia memiliki posisi yang sejajar dengan Jokowi. Atau mungkin ingin menunjukkan bahwa ia adalah pesaing yang sepadan dengan Jokowi mungkin dalam pilpres 2019. Entah lah. Namun sebagai seorang Gubernur, Anies harusnya memberikan "contoh" yang baik bagi masyarakat, termasuk adab sopan santun kepada orang yang dihormati, terutama "Ayah" negeri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H