Lihat ke Halaman Asli

Kembalinya Para Pemudik

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1345864790776001493

Mendapati ruas kota Jakarta beberapa hari yang lalu sangat memberikan pandangan yang jauh lebih nyaman dibanding masa-masa di luar hari raya idul fitri. Hal ini tentu sangat dinikmati oleh warga yang keturuan asli betawi atau yang menetap di Jakarta. Segala macam kehebohan, hiruk pikuk keseharian dengan arus macet dan metropolis, praktis membuat warga Jakarta maupun pendatang merasa gerah dan jenuh.

Di hari raya idul fitri, jalanan di kota Jakarta hampir semuanya lenggang, kecuali tempat hiburan sepeti Ancol. Wajarlah, toh di Jakarta kan masih ada penduduk asli. Dan pada saat inilah kesempatan yang pas untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di wilayah Jakarta. Melihat hal seperti ini, saya sebagai orang yang tinggal di luar kota Jakarta sedikit alias Bogor, turut merasakan nyamannya melihat Jakarta yang lenggang. Udara yang dihirup jauh lebih segar dibandingkan hari-hari normal. Chemistry yang didapat lebih pada ketenangan dan bukan lagi pada kesibukan tanpa berujung. Ah, andaikan Jakarta kembali lagi seperti ini.... Hari ini, kemungkinan adalah puncak dari arus balik. Dimana masyarakat yang telah menikmati kebersamaan hari raya lebaran di kampung halaman harus berpacu lagi dengan lorong waktu dan perjalanan yang tidak pendek menuju Jakarta. Jakarta akan kembali pada kehidupan normal dengan segala kegiatan di dalamnya. jakarta tidak akan lagi terasa sepi karena semua orang dari berbagai daerah akan memenuhi ruang-ruang di sudut kota Jakarta. Bagaimana dengan jumlah penduduk dalam arus balik mudik kali ini? Apakah akan tetap dengan jumlah sebelumnya, atau bahkan membludak menjadi berkali lipat? Saya sendiri berharap kembalinya para pemudik ke Jakarta akan tetap membawa semangat baru, ide baru, karya baru dan segala rencana baru, bukan lagi membawa orang-orang baru yang belum jelas dengan kehidupan pekerjaannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline