Lihat ke Halaman Asli

Diono Sapae

Blogger and Influencer

Periode ke-3 dan Orang ke-3

Diperbarui: 16 Maret 2021   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebenarnya isu 3 periode masa jabatan presiden itu sudah tidak relevan lagi untuk ditanggapi pak Jokowi, karena jauh hari sebelumnya pak Jokowi sudah mengklarifikasi bahwasannya beliau tidak ingin dan tidak berminat menjadi presiden 3 periode. Bahkan klarifikasi tersebut sangat keras, tegas dan jelas sekali. Namun demikian, mungkin pak Jokowi perlu menegaskan kembali tentang sikap beliau tersebut karena intensitas dan tekanan politiknya yang bisa menjadi sangat liar, melelahkan dan merepotkan di tengah pemerintahannya yang tengah berjibaku mengatasi pandemi dan keterpurukan ekonomi sebagai dampak dari pandemi tersebut. It's ok jika melihat dari sudut pandang ini.

Namun ada satu isu, yang patut untuk diklarifikasi pak Jokowi lagi adalah tentang putusnya hubungan percintaan mas Kaesang dengan ci Felicia yang hanya melalui telpon. Secara umum, putusnya hubungan percintaan baik pada masa pacaran atau sudah dalam tahap pernikahan adalah hal yang biasa dan wajar. Menjadi sangat tidak biasa dan wajar ketika itu menimpa pada putra-putri presiden yang terhormat apalagi dengan cara yang tidak terhormat (setidaknya menurut versi tim Felicia) ditambah isu adanya orang ketiga dari "rusaknya" hubungan mas Kaesang dan ci Felicia. 

Apalagi, kedua keluarga sudah saling mengenal akrab, hangat penuh cinta dan kasih sayang. Tentu sangat tidak elok apabila hubungan yang sudah terjalin dengan baik harus berakhir dengan "kisruh" buka-bukaan di media sosial. Ah, rasanya tidak pak Jokowi banget ini kalau urusan pribadi dan keluarga harus ramai diperbincangkan di media sosial. Hal ini tidak perlu terjadi seandainya komunikasi 2 keluarga terhormat tidak mengalami kebuntuan sebagaimana pengakuan dari keluarga ci Felicia bahwa mas Kaesang melakukan "Ghosting" setelah menyatakan putus secara sepihak. 

"Apakah penting seorang presiden membuat klarifikasi atas putusnya percintaan putra-putrinya?"

Jawaban dari pertanyaan ini adalah antara penting dan tidak penting, mengingat presiden adalah orang yang sangat sibuk. Pentingnya adalah dalam kerangka menjaga kehormatan dan nama baik keluarga presiden yang disorot orang senegara. Apalagi hal ini menceruat ke ruang publik akan adanya "aksi" pemutusan sepihak dan pemutusan semua jalur komunikasi. Menjadi tidak penting untuk diklarifikasi seandainya putusnya adalah dengan cara yang baik dan wajar tanpa adanya aksi "protes" dari salah satu pihak, yang tentunya itu melalui proses "ngomong apik-apik" melalui cara yang pantas dan terhormat sebagaimana 2 keluarga terhormat ini menjalin hubungan yang akrab, hangat penuh cinta dan kasih sayang.

Pada akhirnya, sebagaimana biasanya sepertinya pak Jokowi akan selalu memakai cara diam-diam tapi "ngrampungi" secara bijaksana dan di luar dugaan kebanyakan penggemar dan pendukungnya. Semoga.

Cheers

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline