Lihat ke Halaman Asli

Dionisius Yusuf

Hanya seorang pendidik

Hari Terakhir Karantina di Wisma Atlet: Sembuh dan Dapat Kejutan Tak Terduga

Diperbarui: 25 September 2020   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpisah setelah dirawat di Wisma Atlet (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Sejak jumpa kita pertama
Ku langsung jatuh cinta
walau kutahu kau ada pemiliknya
Tapi ku tak dapat membohongi hati nurani
Ku tak dapat menghindari gejolak cinta ini

Sepenggal lagu dari grup band legendaris tanah air, Noah, masih terdengar dari laptop ketika saya menerima kabar baik bahwa saya diterima sebagai pengajar di salah satu kampus di tanah Kalimantan. 

Kabar baik tersebut saya peroleh ketika saya masih berada di Wisma Atlet Kemayoran. Senang dan gembira rasanya saat itu. Di tengah masa karantina yang sudah hampir dua minggu, kabar sukacita tersebut tentu mengembirakan dan menenangkan hati saya. 

Saya ingat bahwa kabar tersebut saya peroleh pada tanggal 6 Agustus 2020 pagi. Ketika menerima kabar tersebut, spontan saya berkata, ”Puji Tuhan, akhirnya saya tidak jadi pengganguran.”

Jujur saja, satu hal yang paling menakutkan setelah selesai menjalani masa karantina adalah menjadi seorang penggangguran. Hal ini dikarenakan tepat tanggal 1 September 2020 nanti, saya tidak lagi berstatus karyawan karena kontrak saya sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di Jakarta tidak diperpanjang karena adanya pademi Covid-19 ini. 

Berita dari tanah Kalimantan tersebut tentunya sangat menyejukan hati karena pada tanggal 1 September 2020 pula, saya akan menjalani hidup baru sekaligus harapan baru saya sebagai dosen di universitas baru. Tuhan benar-benar baik, guys.

Karunia dari Tuhan benar-benar mengalir kepada saya pada hari itu. Belum selesai berita haru dari tanah Kalimantan, selang beberapa jam (sekitar pukul 11 siang), saya mendapatkan kabar dari ners via WhatsApp bahwa saya diperbolehkan pulang ke rumah. Hal ini dikarenakan hasil tes swab saya negatif. 

Guys, sebenarnya saya sudah pasrah dengan hasil tes swab tersebut karena teman satu lantai yang tes bareng dengan saya sudah diinfokan hasilnya dan mereka sudah pada pulang terlebih dahulu. Sedangkan saya harus menunggu empat hari untuk mendapatkan hasil tes tersebut. 

Ketika teman-teman sudah mendapatkan hasil tes swab, dalam hati saya berujar mungkin saya harus lebih lama lagi di Wisma ini. Tetapi, puji Tuhan, saya boleh segera bebas dan lepas dari Wisma Atlet.

Ners yang menginfokan hasil tes swab mengatakan bahwa mereka akan berusaha supaya saya bisa pulang pada sore atau malam pada hari itu juga, dan untuk itu, saya diminta untuk bersiap-siap mengemas barang-barang yang masih ada di kamar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline