Salah satu dampak dari perkembangan teknologi internet adalah maraknya blog. Hal ini menyebabkan setiap orang bisa menjadi produsen dan konsumen informasi di saat yang bersamaan. Walaupun isi blog tidak selamanya berkaitan dengan jurnalisme, namun ke depannya akan banyak blog jurnalisme yang bertebaran.
Blog membawa kemudahan bagi para jurnalis untuk menerbitkan karya jurnalistiknya tanpa saluran konvensional. Terlepas kredibel atau tidaknya suatu karya, itu menjadi sebuah perspektif dari masing-masing pembaca dan nantinya dapat dinilai berdasarkan landasan dasar jurnalisme yang berlaku. Hal ini membuat suatu ekosistem baru dari new media di masa depan.
Lambat laun, media konvensional menjadi media yang dianggap belum mampu mewakili aspirasi dan keresahan dari warga. Jurnalisme warga hadir di tengah-tengah percampuran antara keresahan masyarakat dan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini.
Jurnalisme warga bukan lagi sekadar istilah yang terdengar asing, melainkan sebuah realitas yang mengubah cara kita memahami dan menyebarkan berita. Jurnalisme warga telah menjadi elemen penting dalam menciptakan narasi informatif dan beragam.
Lantas, apa sih jurnalisme warga itu?
Jurnalisme Warga: Sebuah Konsep dan Definisi
Menurut Widodo (2019, h. 66), jurnalisme warga adalah aktivitas di mana warga bisa mengambil peran aktif dalam proses mengumpulkan, mengolah, menganalisis, melaporkan, dan menyebarluaskan suatu berita dan informasi di media yang mereka miliki.
Jurnalisme warga menjadi pengubah arah jurnalisme di seluruh dunia. Kehadiran jurnalisme warga yang informasinya lebih ke dua arah membuat media mainstream jurnalisme resah. Mereka yang selama ini hanya mempraktekkan jurnalisme satu arah.
Konsep jurnalisme warga mengacu pada konsep ide jurnalisme yang memiliki tujuan dan tanggung jawab publik. Menurut Hauben (seperti dikutip dalam Widodo, 2019, h. 66), fenomena jurnalisme warga bukan permasalahan yang siapa harus menggantikan siapa, akan tetapi ini lebih mengacu kepada siapa yang paling berkontribusi terhadap apa yang dianggap sebagai berita dan mampu menjadi "suara" bagi mereka yang belum didengar.
Tentu sebuah konsep baru dari dunia jurnalis ini mempunyai pandangan pro dan kontra. Lantas bagaimana pandangan tersebut?