Lihat ke Halaman Asli

Dispensasi Demi Sang Merah Putih

Diperbarui: 20 November 2024   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saat 17 Agustus 2024 kemarin,saya mendapatkan tugas sebagai sebagai seorang pasukan pengibar bendera di Gedung Joang 45. Saat itu saya dan teman-teman  saya berlatih di Gedung Joang 45 selama 10 hari sehingga mendapatkan surat dispensasi dari sekolah selama 8 hari lamanya diluar hari libur Sabtu-Minggu.

Saat latihan di hari pertama saya dan teman-teman menjalani latihan seperti hari-hari biasanya latihan dan jadwal pulang kami menjadi lebih lama yaitu dari jam 07.00 WIB hingga jam 17.30 WIB selama menjalani latihan intensif. Di hari kedua ini saya benar-benar merasa lelah karena saya dan teman-teman melakukan banyak kesalahan sehingga hanya mendapatkan 2 kali waktu istirahat yang sebentar sepanjang latihan,serta mendapat banyak sekali hukuman. Saat hari ketiga latihan, saya dan teman-teman akhirnya bisa berlatih lebih baik ketimbang di hari kedua,dan lebih banyak mendapat waktu istirahat. Di hari Sabtu dan Minggu ini banyak sekali senior-senior saya datang ke Gedung Joang 45 ini untuk melatih kami seangkatan,dan sialnya sempat kami membuat kesalahan fatal saat berlatih dan mendapat hukuman 150 kali push up. Di hari keenam sampai hari terakhir latihan kami lebih banyak menjalani latihan untuk malam pengukuhan karena waktunya lenih dekat ke malan pengukuhan daripada upacara 17 Agustus. Sialnya saat pagi di tanggal 16 Agustus saat menjelang pengukuhan kulit saya mengalami alergi dan kulit saya merasa sangat gatal dan perih sehingga saya hanya bisa tidur untuk beristirahat di tempat karantina di saat teman-teman saya yang lain latihan untuk pengukuhan. Malam pengukuhan pun tiba dan beruntungnya alergi saya sudah membaik sehingga saya bisa ikut malam pengukuhan dan mendapatkan penghargaan sebagai peserta terbaik putra. 17 Agustus pun tiba,saya bertugas sebagai bagian dari pasukan 8, selanjutnya saya merayakan acara bersama teman-teman saya dan para senior hingga malam hari dan saya pulang.

Meskipun pengalaman selama latihan tidak menyenangkan, tetapi kenangan bertugas sebagai seorang paskibra adalah pengalaman yang belum tentu semua orang rasakan. Saya sangat bangga atas hasil kerja dan perjuangan saya selama ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline