Lihat ke Halaman Asli

Biografi Nelson Mandela

Diperbarui: 9 November 2022   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nelson Mandela (18 July 1918 -- 5 December 2013) adalah seorang aktivis anti-apartheid, politisi dan filantropis di Afrika Selatan yang menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan Pertama dari 1994 sampai 1999. Selaku nasionalis Afrika dan sosialis demokratik, dia memimpin Kongres Nasional Afrika (ANC) yaitu sebuah organisasi untuk melawan apartheid.

Mandela  lahir  di  Mvezo  dari  keluarga  kerajaan  Thembu.  Dia  belajar  hukum  di  Universitas  Fort  Hare  dan  Universitas Witwatersrand  sebelum  bekerja  sebagai  pegawai  rendahan  di  Johannesburg.  Di  sana  dia  terlibat  dalam  politik  anti- kolonial dan nasionalis  Afrika,  bergabung  dengan  ANC  pada  tahun  1943  dan  ikut  mendirikan  Youth  Leoque  pada  tahun  1944.  ANC berkomitmen  untuk  menggulingkannya

Mandela memiliki keluarga besar. Dia memiliki dua putri dan dua putra dengan istri pertamanya, Evelyn Mase, dan dua putri dengan istri keduanya, Nomzamo Winnie Madikizela. Dia memiliki empat anak tiri dari pernikahannya dengan Graca Machel. Hanya tiga anaknya yang masih hidup -- putrinya Makaziwe, Zenani dan Zindzi.

Setelah 27 tahun di penjara, Nelson Mandela dibebaskan pada tahun 1990 dan bernegosiasi dengan Presiden Negara Bagian F. W. de Klerk untuk mengakhiri apartheid di Afrika Selatan, membawa perdamaian ke negara yang terpecah secara rasial dan memimpin perjuangan hak asasi manusia di seluruh dunia. Semua manusia dilahirkan bebas dan setara dalam martabat dan hak. Sampai Sekarang, Nelson masih relevan karena Nelson mengasih inspirasi bagi gerakan hak-hak sipil di seluruh dunia, Apalagi Indonesia.

Mandela adalah seorang yang sangat berani sehingga dia rela mati karena keyakinannya bahwa setiap orang harus memiliki hak dan kebebasan yang sama. Meskipun Nelson menghindari hukuman mati, dia terpaksa bertahan 27 tahun di balik jeruji besi karena membela apa yang dia percaya.

Sebagai seorang pemimpin, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menunjukkan kualitas kepemimpinan yang baik, termasuk advokasi untuk perdamaian, kehadiran kuat yang melucuti musuh dengan senyumnya, pengampunan tingkat tinggi, pemikiran positif, kemampuan untuk melihat gambaran besar, fokus pada tujuan dan misi di luar dirinya.

Tetapi hampir sejak awal, para kritikus menuduh Mandela "menjual" kepada orang kulit putih pada tahun 1994, di mana orang kulit putih dapat mempertahankan kekayaan dan kendali ekonomi mereka dengan imbalan menyerahkan kekuasaan politik kepada mayoritas kulit hitam. Juga ada kritikus di sebelah kanan mencelanya sebagai teroris komunis dan mereka yang paling kiri menganggapnya terlalu bersemangat untuk bernegosiasi dan berdamai dengan pendukung apartheid, Nelson mendapat pengakuan internasional atas aktivismenya.

Menurut saya, Nelson merupakan figur yang penting sehingga Nelson mengingatkan kita untuk membela kesetaraan untuk semua ras dan untuk setiap orang punya hak dan kebebasan yang sama walaupun kita berbeda ras. Tetapi Mandela mungkin terlalu tertarik untuk menenangkan elit kekuatan kulit putih negara dalam transisi ke demokrasi non-rasial pada awal 1990-an sehingga Nelson mengorbankan kesetaraan ekonomi di Afrika Selatan dengan mereka masih hidup dalam kemiskinan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline