Lihat ke Halaman Asli

Jokowi, Prabowo, dan Satrio Piningit

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tuduhan yang mengatakan Megawati adalah seorang feodalistik, bahwa yang memimpin bangsa ini haruslah dari trah Soekarno, sekarang telah gugur. Terbukti dengan keputusannya memberikan mandat kepada Jokowi untuk maju menjadi capres tahun ini. Semoga apa yang dibilang pakde Syafei di status facebooknya itu benar, "khusnul khotimah politik untuk Megawati". Semoga juga ini tidak hanya dijadikan kendaraan politik untuk anaknya Puan, terkecuali nantinya beliau memang benar - benar terbukti mempunyai kemampuan yg cukup.
Sebaliknya, kenapa sekarang ini masih saja ada orang yang percaya dengan janji - janji manis dari peninggalan orde baru? Apa masih kurang puas dengan 10 tahun kepemimpinan terakhir ini? Orde baru itu orde rusuh, orde biadab, orde tidak berprikemanusiaan, ordenya para penipu dan pemain sejarah, Orde yang seharusnya tidak perlu ada dalam sejarah republik ini.
Bagaimana bisa, putra - putri bangsa kita berdebat kusir tentang sejarah yang terjadi, sementara pelaku sejarahnya masih hidup? Masih bernafas, bahkan ada yang nyalon untuk jadi pemimpin kita?
Kalau benar mereka sudah punya iktikad baik untuk bangsa ini, kenapa mereka tidak turun dan duduk bersama untuk membicarakannya secara terbuka di hadapan masyarakat? Kenapa malah seperti membiarkan masyarakat menebak - nebak tentang apa yang sebenarnya terjadi?
Serangkaian fakta negatif tentang bapak Prabowo, wakilnya dan bahkan antek - antek koalisinya sudah jelas tersebar dimana - mana. Terlepas dari terlibat atau tidaknya bapak Prabowo dalam kasus mei 1998, berita ini tetap saja belum menemui kepastiannya. Seseorang yang masih terbelit masalah sejarah kelam bangsa ini maju untuk menawarkan kepemimpinannya? Sangat sulit diterima untuk orang yang masih bisa menggunakan akal sehatnya.
Kemunculan bapak Jokowi yang terkesan tiba - tiba dalam pilpres tahun ini, dianggap sebagai penjegal kemenangan bapak Prabowo menuju RI1. Ya, memang benar Jokowi adalah penjegal dari rencana kekuasaan yang sudah terorganisir sejak 5 tahun ini. Penjegal dari dikuasainya kembali Indonesia oleh tangan - tangan rezim orde baru. Itulah kenapa bapak Jokowi malah justru tampil sebagai Ksatria Piningit menurut versi gue.
Kemantapan gue untuk mendukung Jokowi tahun ini bertambah setelah melihat lingkaran koalisinya yang cenderung dipenuhi orang - orang baru dengan track record bersih. Memang masih ada campur tangan orde baru di koalisi ini. Jendral purnawirawan TNI Wiranto adalah orang yang juga digadang - gadang terlibat dalam aksi kerusuhan mei 1998. Tapi melihat usianya yang sekarang sudah 67 tahun dan posisi beliau yang hanya sekedar ketua dari partai koalisi, mustahil beliau menggunakan ini sebagai kepentingan politiknya. Justru yang terlihat adalah kelegowoan beliau dalam mendukung Indonesia bersama pemimpin - pemimpin baru yang bersih. Berbeda dengan bapak Prabowo yang seakan marah dan meluap - luap karena tahu bahwa bapak Jokowi muncul sebagai rival terbesarnya dalam pilpres tahun ini.
Sedangkan isu melemahnya bangsa kita terhadap bangsa asing jika bapak Jokowi menjadi RI1 adalah ketakutan yang tidak berdasar. Karena pembawaanya yang lemah lembut beliau dinilai tidak akan tegas dalam mengatasi permasalahan negara. Ketegasan tidak harus dicerminkan dengan sikap keras. Ketegasan dan kebijakan bapak Jokowi sudah jelas terlihat selama beliau memimpin Solo dan DKI. Gue pribadi tidak akan pernah sedikitpun meragukan ketegasan dan kebijakan bapak Jokowi. Selain itu untuk menjadi bangsa yang kuat dan mandiri jelas bukan hanya diperlukan ketegasan, tapi juga kejujuran dan integritas. Dan bapak jokowi punya semua itu. Sikap tegas tanpa dilandasi kejujuran sama sekali tidak memiliki manfaat. Bapak prabowo terbukti tegas, tapi kejujurannya tidak sama sekali.
Bagaimanapun sejarah yang sudah terukir tidak akan pernah bisa terhapus begitu saja. Jangan pernah mengira kami akan terlena kembali tahun ini. Indonesia sudah dewasa, sudah saatnya dipimpin oleh orang - orang baru yang bersih dan berkualitas. Gue dukung Jokowi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline