Sedikitnya 10 orang disabilitas rungu wicara yang merupakan warga binaan Panti Sosial Bina Netra dan Rungu Wicara (PSBNRW) Cahaya Batin turut meramaikan acara Gelar Batik Nusantara 2019 di Jakarta Convention Center, Jum'at (10/5).
Kehadiran warga binaan dalam acara tersebut merupakan undangan dari Unit Pengelola Museum Seni, Dinas Pariwisata. Dalam kesempatan tersebut, warga binaan mengikuti kegiatan workshop membatik yang diselenggarakan oleh Museum Batik Nusantara.
psbnrw-2-5cd6d5666db843724a5ca8f8.jpg
"Mereka dikenalkan cara dasar membuat batik. Bagaimana menggoreskan canting yang sudah diisi malam (lilin panas) ke atas kain yang sudah digambar sebelumnya, hingga diajarkan pada tahap teknik pewarnaan," ungkap Kepala PSBNRW Cahaya Batin, Etty Supriyatin saat dikonfirmasi pada Sabtu (11/5).psbnrw-3-5cd6d5c995760e460c647723.jpg
Selain itu, lanjut Etty, acara tersebut juga sebagai wadah mengenalkan warga binaan mengenai cara membuat batik dan teknik perwarnaan tingkat pemula, terutama bagi generasi muda.psbnrw-4-5cd6d5a13ba7f74da93e5505.jpg
"Secara tidak langsung, mereka juga dikenalkan tentang budaya bangsa, yakni budaya membatik, sehingga nantinya bisa melestarikan kesenian membatik," tutur Etty.psbnrw-5-5cd6d5b43ba7f73a703ee884.jpg
Ia pun berharap kegiatan membatik ini dapat menjadi pelatihan dasar bagi warga binaan sehingga dapat menjadi hobi dan keterampilan.psbnrw-6-5cd6d5d1750657714d000418.jpg
"Semoga nantinya anak-anak disabilitas bisa mencintai dan menjadi hobi untuk membuat batik. Lebih memudahkan mereka untuk berkarya sehinga nantinya jika mereka sudah terjun di masyarakat, hal itu bisa menjadi peluang lapangan kerja bagi mereka," tutupnya.(mar)
psbnrw-7-5cd6d6213ba7f763ca302862.jpg