Dalam peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di Taman Margasatwa Ragunan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta jajarannya memfasilitasi bagi lanjut usia yang aktif. Tidak hanya sekadar menghargai para lanjut usia tersebut tapi juga memfasilitiasinya agar bisa terus berkarya.
"Jangan melihat orang tua ini sebagai orang yang pasif. Mereka ini aktif, tinggal difasilitasi saja," kata Anies saat memberikan sambutan di depan ratusan orang lanjut usia DKI Jakarta pada Selasa (24/7).
Ia pun memandang, yang disebut tua atau muda bukan usia kapan dilahirkan. Muda atau tua itu tergantung bagaimana cara pandangnya. Jika selalu membicarakan masa lalu, ia disebut tua. Jika membicarakan masa kini dan masa depan, ia disebut muda. Jadi cara pandang orang muda itu ke depan. Dengan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran dan pengalaman.
Karena menurutnya, keuntungan orang tua itu adalah akumulasi pengalaman. Karena orang tua telah banyak melalui kehidupan sehingga telah banyak mengambil hikmah. Hikmah itu melahirkan kebijaksanaan.
"Yang kami tidak miliki dari para orang tua itu kebijaksanaan. Berikan kami pelajaran dan pengalaman agar kami bisa bijaksana," kata Anies.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah menyampaikan, dalam rangka memfasilitasi lanjut usia, pihaknya sudah memiliki program Kartu Lansia Jakarta (KLJ). Lansia penerima KLJ merupakan penduduk DKI Jakarta yang telah terdaftar dan ditetapkan dalam Basis Data Terpadu (BDT) pada desil dengan kondisi status sosial/ekonomi terendah atau desil 1. Lansia penerima KLJ juga bertempat tinggal atau berdomisili di DKI Jakarta.
Penerima progam KLJ dilakukan bertahap hingga saat ini jumlah penerima keseluruhan mencapai 14.520 lansia, dengan pemberian bantuan berupa uang dengan jumlah nominal sebesar Rp. 600.000,- per bulan yang telah diberikan terhitung sejak mulai bulan April 2018 lalu.
"Agar dapat menerima program KLJ, lansia warga DKI harus terdaftar dalam BDT. Bagi yang belum terdaftar dan ditetapkan dalam BDT, dapat secara aktif mendaftarkan diri atau didaftarkan melalui Lurah atau SKPD/UKPD terkait dalam pelaksanaan pemutakhiran BDT," terang Irmansyah.
Ia melanjutkan, pemerintah DKI akan terus melakukan pemutakhiran data agar tak ada lansia yang terlewat yang tidak mendapat KLJ. Menurut Irmansyah, lansia yang tak mampu, mengidap penyakit menahun, dan telantar masuk kriteria untuk diberikan bantuan ini.
Sementara dalam peringatan HLUN kali ini, pihaknya memberikan bantuan berupa alat bantu fisik dari Kemensos RI seperti kursi roda, alat bantu dengar, dan tongkat. Sembako sebanyak 1000 paket dan layanan kesehatan dari Rumah Yatim, kacamatan 300 buah dari Yayasan Surya Kebenaran Indonesia, dan makan siang 300 boks dari KFC.
Dalam peringatan HLUN tahun 2018 di Taman Margasatwa Ragunan ini, menghadirkan binaan dari Pusat Santunan Keluarga (Pusaka) yang berisi lanjut usia di 93 Pusaka yang tersebar di lima wilayah Kota DKI Jakarta. HLUN dihadirkan sekitar 1000 orang lansia dari Pusaka dengan 100 orang pendamping.