Lihat ke Halaman Asli

Dinas Sosial DKI Jakarta

TERVERIFIKASI

Dinas Sosial DKI Jakarta

Alumni Panti Anak Ikuti Pertukaran Pelajar ke Jepang

Diperbarui: 1 Februari 2017   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kochi University (dokumentasi pribadi)

Salah satu alumni Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 milik Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta mendapatkan kesempatan ikuti pertukaran pelajar ke Jepang, pertukaran pelajar tersebut ia dapatkan saat dirinya kuliah di salah satu perguruan swasta di Jakarta.

Namanya Anton Novianto, sempat menjadi anak panti selama tiga tahun karena kekurangan biaya untuk sekolah, namun tetap berkeinginan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.

"Ayah saya hanya seorang supir dan ibu saya di rumah saja, waktu itu kami kesulitan biaya untuk sekolah," kata anak keempat dari empat bersaudara ini saat dihubungi, Rabu (1/2).

Saat ini ia sedang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) LIA Jakarta dengan status penerima Program Beasiswa Unggulan (PBU), PBU merupakan program beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud).

Selfiean dulu gan di Jepang (dokumentasi pribadi)

Di tempat kuliah, ia memilih jurusan Sastra Jepang, sekarang ia semester 7 dengan Indeks Prestasi Kumulatif terakhir 3.00.

"Saya harus mempertahankan IPK agar bisa tetap beasiswa, karena kalau nggak beasiswa, saya kesulitan untuk kuliah," ucap Anton yang bercita-cita menjadi guru.

Sekarang ia sedang menjalani program Exchange Student di Kochi Universiti, Prefektur Kochi, Jepang. Setiap tahunnya STBA LIA mengirim 6 orang ke 3 universitas yang berbeda ke Jepang.

Selfiean dulu gan di Jepang (dokumentasi pribadi)

Ia bersyukur karena kali ini mendapatkan kesempatan untuk belajar di Kochi Universiti, "Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang saya dapatkan sekarang untuk mengembangkan ilmu saya," kata Anton.

Namun ketika akan berangkat ke Jepang, ia mendapati satu masalah lagi mengenai dana yang harus ia persiapkan, akhirnya berkat dukungan dari orang tua dan seluruh pendamping panti yang ia anggap seperti keluarga, ia pun dapat menjalani program ini.

Kerja Serabutan nih Gan (dokumentasi pribadi)

Ia mengaku sebelumnya termotivasi dengan kakak kelas di panti karena berhasil melanjutkan ke perguruan tinggi, di samping itu pendamping panti selalu memberikan dorongan agar giat belajar.

"Saya sadar ekonomi keluarga saya rendah, namun dari situlah semangat saya muncul untuk selalu berusaha untuk maju, saya ingin membuat orang di sekeliling saya bangga dan bahagia, saya ingin hidup saya dapat berguna bagi orang lain," tandas Anton.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline