Lihat ke Halaman Asli

Dinas Sosial DKI Jakarta

TERVERIFIKASI

Dinas Sosial DKI Jakarta

Binaan Panti Tunanetra Dapatkan Pengalaman Baru

Diperbarui: 11 Agustus 2016   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trans Studio

Fikri (15) seorang tunetra mendapatkan pengalaman baru saat mengikuti program Pengembangan Wawasan di Panti Sosial Bina Netra Cahaya Bathin, Selasa (11/8), dalam program itu, Fikri mengunjungi Saung Angklung Udjo, sebuah kelompok kesenian Angklung yang berada di Bandung, Jawa Barat.

Saat berkunjung ke Saung Angklung Udjo, Fikri diberi kesempatan untuk memainkan sebuah angklung, baginya, ini merupakan pengalaman baru yang ia dapatkan, selama ini dirinya hanya mendengarkan lantunan angklung yang dimainkan orang lain.

Trans Studio

Fikri mengikuti program Pengembangan Wawasan bersama 74 orang lainnya, mereka bagian dari Warga Binaan Sosial PSBN Cahaya Bathin milik Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.

"Program yang rutin kami adakan ini menggunakan anggaran Panti, CSR, dan Donatur, karena memang Warga Binaan kami merupakan Penyandang Disabilitas Netra yang berasal dari Keluarga Miskin," tandas Mukhlisin, Kepala PSBN Cahaya Bathin.

Kampung Gajah

Ia melanjutkan, di samping memberikan Pendidikan dan Keterampilan di Panti, pihaknya juga mengajak Warga Binaannya untuk menambah wawasan dengan mengunjungi daerah-daerah baru.

"Warga Binaan kami kan rutinitasnya hanya Panti dan Sekolah, dengan adanya Pengembangan Wawasan ini, mereka dapat pengalaman baru, mereka juga bisa merasakan kegembiraan seperti anak-anak lainnya," ujar Mukhlisin.

Bermain Angklung

Pada kesempatan kali ini katanya, anak-anak Tuna Netra tersebut akan mendapat pengalaman baru dengan mengunjungi Saung Udjo, Trans Studio, Museum Konferensi Asia Afrika dan Kampung Gajah, semua berlokasi di Bandung, Jawa Barat, mereka akan didampingi dengan Petugas selama perjalanan.

angklung-3-57abecc48623bd880b51dde4.jpg

"Total Warga Binaan yang ikut ada 75  orang, mereka  didampingi oleh Petugas sebanyak 25 orang, Jadi satu orang pendamping mendampingi 3 orang Tuna Netra," terang Mukhlisin.

Di samping Pengembangan Wawasan, lanjutnya, kunjungan ini juga dapat menjadi ajang mempraktekkan penggunaan tongkat. Karena pihaknya sudah memberikan teori orientasi mobilitas untuk penggunaan tongkat.

museum-konferensi-asia-afrika-57abecf12bb0bd523331a994.jpg

"Harapan kami, tentu warga binaan kami ini akan menjadi lebih semangat dalam menjalani kegiatan mereka di Panti, karena rutinitas mereka di Panti kadang membuat jenuh, semoga Program ini bisa menambah semangat dan pengalaman mereka sehingga bisa lebih percaya diri," tukas Mukhlisin.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline