Ode Buat Teungku Bantaqiah
dia tidak pernah mati, sayang
tidak pernah mati
peluru yang merenggut nyawanya
adalah kehendak yang dipaksa
oleh sebuah cerita:
"kuasa Tuhan telah dirampas"
dia tidak pernah mati, sayang tidak pernah mati
peluru yang menerjang tubuhnya
adalah air surga untuk berwudhu
saat hendak menghadap Khalik-Nya:
"Tuhan menunggunya digerbang senyuman"
saat ini
untuk kesekian kali
kita telah membiarkan
jiwa terlupa
bahwa planet dan meteor
tak pernah berbentur
bahwa pepohonan
dan hewan
terdengar simponi
indah
semilir angin
membasuh lelah
jalan luas terbentang
untuk dimiliki
dan hari ini
pintu
telah terbuka
dan
dia tidak pernah mati, sayang
tidak pernah mati
Banda Aceh, 25 Agustus 1999