Jadi serba salah kalau orang miskin bicara tentang kemiskinan,
misalnya melalukan kritik atau semacam ungkapan hikmah
terhadap kaum yang telah mapan.
Sebab, tentu orang akan mengaitkan hal itu dengan kemiskinan yang dihadapinya.
Sehingga maksud baik atau hikmah, yang dapat diperoleh dari hal itu,
akan menjadi sia-sia karenanya.
Tapi sejarah selalu menceritakan peristiwa yang sama,
jurang antara kaum miskin dan orang-orang kaya, tidak harmonis dan sinerjis kekerabatan diantara mereka.
Hubungan hablum minannas hanya sebatas ritual belaka.
Hanya orang-orang terpilih saja yang dapat membaca sinyal.
Begitulah hidup, pertarungan antara ego dengan kebenaran, merupakan bentuk cerita yang harus dilalui manusia.