Lihat ke Halaman Asli

Makan Sate

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku lagi makan sate
pada sebuah restoran angkara murka.
Dagingnya dari tubuh manusia yang hidup di desa-desa,
di pinggiran hutan.
Tusuk satenya dari batang-batang kayu,
yang tumbuh di rimba-rimba belantara.
Minumannya juice darah dan air mata anak-anak desa,
yang kurus kering dan tidak sekolah.
Aku lagi makan sate bersama para penguasa dan cukong-cukong manca negara.
Kegemaranku makan sate dari tubuh orang-orang desa.
Mari makan sate bersamaku,
sambil mendengarkan irama rimba yang sunyi sendiri.

Banda Aceh, 8 Nopember 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline