Lihat ke Halaman Asli

Marvelous! Mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro Lakukan Sosialisasi dan Demonstrasi Pembuatan Bahan Penyubur dari Daun Kering di Wilayah RW 09 Wonodri

Diperbarui: 10 Agustus 2022   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Wonodri (10/8/2022) -- Mahasiswi KKN TIM II UNDIP dari Fakultas Sains dan Matematika, melaksanakan Program Kegiatan Monodisiplin yang berjudul "Sosialisasi Sampah Daun Kering yang Dapat Diubah Menjadi Bahan Penyubur Tanah" pada hari Rabu, tanggal 10 Agustus 2022. Dinsa Brillian Yolandita melihat banyaknya daun kering yang berada di lingkungan RW 09, kemudian muncul ide untuk membagikan ilmu yang didapatkannya di perkuliahan, dimana daun kering memiliki potensi baik sebagai bahan pembuatan pupuk melalui teknik pengomposan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hamzah, et al. (2020) bahwa kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik meliputi dedaunan, alang alang, jerami, dan sebagainya.

Program ini dilaksanakan di lapangan KJS Paraga Wonodri yang berada di wilayah RW 09. Dalam pelaksanaan program monodisiplinnya, Dinsa melakukan rangkaian kegiatan dimulai dari sosialisasi kemudian demonstrasi pembuatan pupuk dari sampah daun kering. Alat dan bahan yang digunakan oleh Dinsa yakni limbah daun kering, EM4, molase, komposter bag, semprotan air, dan air. Referensi yang Dinsa pakai dalam penentuan alat dan bahan yakni referensi dari Nurkhasanah, dkk (2021) bahwa bahan pembuatan pupuk kompos diantaranya yakni sampah daun kering, EM4 sebagai pengurai bahan organik, gula, dan air, sedangkan alatnya yakni bak kompos, pengaduk, ember kecil, dan sarung tangan. 

Cara kerja yang dilakukan oleh Dinsa yakni pengumpulan dan pencacahan daun kering; pencampuran EM4, molase, dan air dengan perbandingan 1 : 1 : 50; penyemprotan larutan yang telah dicampur ke daun kering secara merata; dan peletakkan daun kering ke dalam komposter bag. Cara kerja yang Dinsa lakukan ini mengacu pada referensi dari Hadiwidodo, dkk (2018) bahwa pengomposan sampah organik di TPST Undip menggunakan bahan daun kering yang telah dicacah terlebih dahulu, kemudian diberikan larutan EM4 sebagai activator dan secara rutin akan dilakukan pembalikan.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Setelah melakukan demonstrasi, Dinsa membagikan kenang-kenangan untuk Bank Sampah RW 09 yakni satu set alat dan bahan pembuatan kompos yang terdiri dari komposter bag, EM4, dan molase.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Dengan adanya program ini, diharapkan dapat menjadi dorongan untuk mengolah sampah daun kering menjadi sesuatu yang bermanfaat yakni bahan penyubur tanah.

Referensi terkait:

  • Hamzah, A., Yunandra, & Pebriandi. 2020. Utilization of Community Waste in Making Compost in Kuok Village. JCSPA : Journal Of Community Services Public Affairs. 1(1): 7--10.
  • Hadiwidodo, M., Endro S., Dwi Siwi H., Masyitha P.F. 2018. Jurnal Presipitasi: Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan. 15(2): 79-85.
  • Nurkhasanah, E., Devara C.A., Robby D.P., Astrilia D. 2021. Pembuatan Pupuk Kompos dari Daun Kering. Jurnal Bina Desa. 3(2): 109-117.

Penulis  : Dinsa Brillian Yolandita -- Mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro

DPL         : An'im Kafabih, S.E., M.E.

Lokasi    : Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline