Lihat ke Halaman Asli

Patricia Dinda

Universitas Dipenogoro

Penguatan Pendidikan Karakter Oleh Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Demi Wujudkan Generasi Emas 2045

Diperbarui: 12 Agustus 2022   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Demak (12/08/2022) -- Mahasiswa Tim II KKN Desa Batursari 2021/2022 telah melaksanakan program kerja monodisipliner yaitu edukasi mengenai penguatan pendidikan karakter dengan judul "Mewujudkan Generasi Emas 2045 melalui Penguatan Karakter". Kegiatan ini dilaksanakan di SD Kristen Dian Wacana, pada 26 Juli 2022 pukul 07.00 WIB. 

Target dari kegiatan ini merupakan siswa-siswa pada rentan usia 9-10 tahun, yang sedang duduk di kelas 4 SD. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut anak-anak memang sudah bisa berpikir dan menilai hal-hal yang mereka lihat atau mereka dengar. Namun sayangnya mereka belum memiliki pondasi yang kuat untuk tidak mengikuti hal baik dan buruk, serta menilai apa yang mereka lakukan bisa bebas diikuti asal mereka senang. Sehingga perlu bimbingan lebih terkait pendidikan karakter.

Generasi Emas 2045 merupakan landasan utama untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju, jaya dan bermartabat. Mereka yang berkarakter dan berintegritas seperti orang Indonesia, kompeten di bidangnya masing-masing, mudah beradaptasi dengan perubahan dan mampu memanfaatkan kemajuan digital adalah generasi emas 2045.


Dengan memberikan peningkatan pendidikan karakter pada masyarakat pendidikan, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia akan meningkat atau berubah, khususnya bagi generasi penerus di Indonesia. Dengan gerakan penguatan pendidikan moral diharapkan menjadi landasan dan semangat utama pendidikan, dan pendidikan moral diharapkan menghasilkan manusia yang memiliki kemampuan dan integritas politik, berpikir cepat dan terampil.


Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), kampanye pendidikan yang dilakukan di sekolah oleh satuan pendidikan untuk penguatan karakter peserta didik dengan olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga melalui dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Program kerja ini merupakan pengimplementasian dari SDGs Nomor 4 dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia karena pada dasarnya manusia dalam melaksanakan kehidupannya tidak lepas dari pendidikan. Disisi lain karakter merupakan komponen penting dalam perkembangan kualitas diri. Sehingga mampu menciptakan generasi muda sebagai agent of change yang membawa perubahan, namun generasi muda harus bisa menjadi agent of producer yang mampu menciptakan perubahan yang nyata.


Kegiatan ini diawali dengan perkenalan dari mahasiswa KKN Tim 2 Undip 2021/2022 yang dipimpin oleh Ibu Christin selaku kepala sekolah SDK Dian Wacana dan Ibu Ina selaku wali kelas dari Kelas 4B. Dilanjutkan dengan pembagian kuesioner sebagai pre-test untuk mengecek seberapa dalam pengetahuan siswa terkait materi penguatan pendidikan karakter pertanyaan kuesioner tersusun dari 8 pertanyaan yang bersifat general terkait materi pendidikan karakter.

Selanjutnya, setelah pengisian kuesioner dilanjutkan dengan penjelasan materi terkait pendidikan karakter. Diawali dari pengertian secara garis besar mengenai definisi karakter, dan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai seberapa penting pendidikan karakter, dan disisipkan mengenai grand design generasi emas 2045. Tak luput juga pengenalan 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang dibuat oleh Diknas. Dilanjutkan dengan menonton video terkait kasus perundungan, sebagai salah satu studi kasus untuk mengetes pemahaman anak-anak.

Dalam hal hasil kegiatan ini tergambar pada sesi tanya jawab, dimana para siswa sudah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mahasiswa berikan terkait materi sebelumnya. Tidak hanya itu siswa juga mampu menjawab pertanyaan spesifik dari ibu kepala sekolah yang juga masih ada sangkut pautnya dengan materi penyuluhan yang dilakukan. Siswa-siswa juga sudah bisa menangkap nilai moral dari video yang ditampilkan.

Penulis: Patricia Dinda Prestiandini
DPL: Dr. Ir. Martini., M.Kes.
Lokasi: Desa Batursari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline