Namanya manusia, sulit untuk puas..... Ketika kemarau berkepanjangan maka teriakan kekurangan air hingga klekekan. Saat ada hujan ternyata tidak semua bersyukur, banyak yang mengeluh kebasahan. Apalagi kalau hujan lebat, banjir dan berbagai dampak lainnya melanda....
Seakan sudah menjadi agenda rutin bahwa ketika hujan lama tak turun maka banyak lapangan dipenuhi ummat yang memohon segera diturunkan berkah dari Yang Maha Kuasa, dalam hal ini pastilah sebuah kata yang terdiri dari lima huruf dengan abjad yang berbeda : H, U, J, A dan N.
Tetapi apakah yang kita lakukan ketika hujan menjadi ha yang tidak diharapkan? Mengundang pawang hujan? Minta tolong dukun? Menarikan tolak hujan dan berbagai tindakan lain seperti dipopulerkan iklan produk tertertu di televisi....
Kita tidak tahu, lupa atau alasan lainnya bahwa beliau telah mengajarkan do'a untuk memohon agar hujan berhenti. Saya kutipkan dari Majalah Bailtu Mal edisi Safar-Rabiul Awwal 1439 halaman 5:
"ALLAHUMMA HAWAALAYNA WA LAA ALAYNAA
ALLAHUMMA 'ALAL KAMI WADHDHOROOBI WABUTUUNIL 'AWDIYATI WA MANAA BITISYSYAJARI."
"Ya Alah, hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami.
Ya Allah, berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan."
(HR Al-Bukhari 1/224 dan Muslim 2/614)
Semoga kita tidak bertindak sebagaimana iklan-iklan televisi yang saya maksudkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H