Apa yang kita ingat Pilpres 2014? Paling tidak semua tahu kalau hasil pemilihan umum itu telah mengantarkan Joko Widodo sebagai Presiden RI ke-7. Namun yang lebih penting adalah proses setelah pilpres dan penetapan pemenang, yang harus diiringi berbagai pengorbanan masa, perang media dan akhirnya masuk jalur hukum.
Hal semacam ini untuk pertama kalinya terjadi di republik ini, dan semoga saja yang terakhir sepanjang masa.
Tentu kita iri dengan pemilihan presiden di Negeri Paman Sam yang mengantarkan Obama sebagai presiden kulit berwarna di tengah negara yang secara tak kasat mata masih menjunjung tinggi apartheid itu.
Dua kali kemenangan Obama dapat diketahui beberapa saat setelah pencoblosan selesai. Tanpa protes. Tiada perang masa dan media. Apalagi membawa ketidakpuasan ke jalur hukum.
Tentu bukan karena sejak awal popularitas Obama sangat baik, lawan tak seimbang atau sebab lainnya tetapi karena teknologi informasi yang ada telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga hasil perhitungan suara dapat diketahui dengan cepat, tepat, akurat dan yang paling penting adalah tercatat.
Bisakah kita melakukannya? Sejak awal memang sudah bisa, banyak ahli informatika negeri ini yang merajai dunia. Tinggal niat baik untuk memanfaatkan keahlian mereka itulah masalahnya.
Sekali lagi, tentu hal ini tidak perlu lagi terjadi. Sepanjang masa tentunya.
Bukankah teknologi internet sudah sangat merata di negeri ini. SMS dan MMS, WA, Instagram, fb, twitter dll sudah sangat merakyat dari Sabang sampai Merauke. Sehingga hasil pilpres saat itu pun semestinya sudah bisa dapat diketahui secara cepat, hasuilnya tepat dan akurat serta informasi tertulisnya tercatat.
Apalagi sekup pemilihan kepala daerah cuma satu provinsi atau bahkan lebih sempit lagi, satu kabupaten atau kota saja.
Dengan menggunakan cara sederhana seperti di atas kita pasti sudah dapat melaksanakannya. Tinggal niat baik yang perlu ditumbuhkan dan dikembangkan serta ditanamkan di hati kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H