Lihat ke Halaman Asli

Dino

Guru SMAN 39 Jakarta

Menariku di Antara Detik sang Waktu

Diperbarui: 16 Mei 2024   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu, sumber gambar: Pexels

Dalam langkah yang terbata dan tertatih aku mencoba,
Menari dan berlari di antara detik yang tak kenal lelah.
Waktu terus berlari, tak bisa kukejar dan kutaklukkan,
Meninggalkan jejak-jejak mimpi yang pudar.

Kucoba genggam setiap helai detik,
Namun ia luruh bagai pasir di tangan.
Masa lalu menjadi bayang yang memudar,
Sedang masa depan menggantung di ufuk malam.

Aku berlari mengejar bayang sang waktu,
Namun ia terus saja pergi dan berlari menjauh.
Dalam debar hati yang penuh resah,
Kusadar, aku hanyalah penonton di panggung semesta.

Setiap senja yang jatuh membungkus malam,
Harapan yang tak sempat terwujud.
Langkah-langkahku tertatih dalam usaha dan usia,
Namun sang waktu tetaplah penguasa yang setia.

Tanganku terulur pada bintang yang menjauh,
Namun jarak tetaplah tak terjembatani.
Dalam sunyi malam aku termenung menyepi,
Menyadari batas dari kekuatan diri.

Hanya kenangan yang tertinggal di belakang,
Menyisakan harapan dalam kesunyian.
Sang waktu, kau adalah musuh dan teman,
Yang mengajarkan arti dari penantian.

Dan dalam kesadaran yang perlahan datang,
Kusadari, bukan menaklukkan yang kucari.
Namun menerima, dan berdamai dengan sang waktu,
Menghargai setiap detik yang hadir di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline