Lihat ke Halaman Asli

Dino

Guru SMAN 39 Jakarta

Keabadian Edelweis dalam Balutan Deforestasi

Diperbarui: 8 April 2024   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edelweis, Sumber Gambar: Dino Lesmana Hadi

Mencintaimu adalah derita.

Berhenti mencintaimu adalah siksa.

Tidak bisa kembali ke masa lalu untuk menghindari pertemuan pertama kita.

Tidak pula bisa kupercepat berjalannya waktu, agar tak perlu kurasakan perihnya tak bersama.

Memaksakan hasrat adalah mustahil.

Tak memiliki daya melawan realita.

Mencari pengganti pun adalah mustahil, membohongi hati adalah konyol dan sia-sia.

Lalu harus bagaimana?

Aku terjebak dalam simalakama.

Itu sepenggal kata yang ada di buku Lament bab Shame & Rejection, dan aku menggambarkannya sebagai sebuah cinta sejati, dan perlambang Cinta Sejati adalah Bunga Edelweis, Bunga Keabadian dan Cinta Sejati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline