Lihat ke Halaman Asli

Dinno Zikriady

Karena hati punya banyak sisi

Ada Toleransi dalam Intoleransi

Diperbarui: 16 November 2020   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Entah bagaimana awal mulanya, namun kata 'toleransi' acapkali terdengar lantang di negara ini. Berbagai tokoh tampil di layar kaca berdebat mengusung topik seputar toleransi dan intoleransi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mencatat bahwa kata 'toleransi' ini memiliki arti salah satunya "sifat atau sikap toleran". Baiklah, berarti kata 'toleransi' ini dapat disimpulkan sebagai pengembangan lebih lanjut dari kata 'toleran'.

Saat beralih mencari definisi dari kata 'toleran' di KBBI, maka yang muncul adalah "bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri."

Dengan penjelasan demikian, maka sudah jelaslah bahwa kata 'toleran' ini terfokus kepada sifat dan sikap menghargai, membiarkan, dan membolehkan.

Semuanya tampak baik-baik saja karena penggunaan narasi dan tata bahasa yang demikian mudah dicerna. Namun benarkah sesederhana itu? Bila mau jujur, ternyata jawabannya adalah tidak, dalam gaya bahasa anak muda maka situasi seperti ini akan secara cepat diberi label dengan "tidak semudah itu, Ferguso."

Sifat atau sikap toleran menghendaki kita untuk menghargai, membiarkan, bahkan membolehkan pendirian yang bertentangan dengan pendirian kita sendiri. Terdengar sangat berpotensi berujung pada sebuah paradoks, karena pertanyaan selanjutnya yang timbul pastinya adalah bagaimana posisi sikap toleran ini saat harus berhadapan dengan lawannya, sikap intoleran.

Bukankah orang yang mengaku memiliki sikap toleran harus bersedia membiarkan (bahkan membolehkan) orang-orang yang memiliki sikap intoleran? Bagaimana bisa disebut memiliki sikap toleran ketika ruang-ruang bagi sikap intoleran untuk berkembang dan diterima masyarakat tidak pernah secara adil diberikan?

Selamat Hari Toleransi Internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline