Lihat ke Halaman Asli

dinnnadine

Mahasiswa

Etika dan Hukum Media Massa

Diperbarui: 28 November 2021   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Latar belakang

Keberadaan media komunikasi saat ini menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan dari manusia. Oleh karena itu bermunculan berbagai sarana komunikasi yang diharapkan mampu mempercepat proses penyebaran informasi. Media massa merupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling efektif sekarang ini dalam mensosialisasikan berbagai informasi ke masyarakat. Yang termasuk media massa terutama adalah surat kabar majalah, radio, televisi, serta internet.

Keefektifan serta peranannya yang begitu hebat menjadikan media massa menjadi salah satu komponen penting bagi pembentukan kepribadian masyarakat, serta perilaku dan pengalaman kesadaran masyarakat. Oleh karena itu juga banyak kelompok masyarakat yang berupaya menjadikan media massa sebagai sarana propaganda ide, cita-cita, nilai nilai dan norma yang ingin mereka ciptakan. Namun, persoalannya bahwa pesan-pesan yang dibawa oleh media tidak hanya bersifat positif, namun juga bersifat negatif. Seringkali pemberitaan media tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Oleh karena itu penting adanya etika dan hukum untuk menjaga media massa dan para pelaku media.

B. Tinjauan Pustaka

Etika Media Massa

Media massa memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan masyarakat. Media massa memiliki kuasa untuk mengubah dan membentuk suatu pola perilaku manusia. Namun seringkali media massa lebih mementingkan kepentingan pribadi untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya daripada memberitakan berita yang penting untuk masyarakat. Beberapa fungsi yang dimiliki media massa antara lain memberi informasi, mendidik, membujuk, menghibur, dan kontrol sosial. Namun tidak semua fungsi tersebut dapat dijalankan oleh media massa.

Media massa saat ini lebih cenderung menampilkan berita secara seragam di semua media massa, hal tersebut disebabkan oleh persaingan untuk mendapatkan oplah dan rating tertinggi. Oplah dan rating dianggap sebagai tujuan akhir dari media massa tanpa memikirkan dampak yang terjadi pada masyarakat akibat tayangan berita yang berlebihan. 

Kehidupan manusia selalu dihadapkan pada berbagai masalah, baik pribadi maupun masalah sosial. Berbagai masalah muncul untuk dihadapi dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Dalam menyelesaikan masalah ada satu faktor kunci yang menjadi pijakan, yaitu informasi. Jika informasi akurat maka seseorang dapat mengambil keputusan yang tepat. Sedangkan jika informasi itu tidak akurat, akan mengakibatkan munculnya beragam keputusan dan berita yang tidak tepat di tengah masyarakat. 

Sebagai objek komunikasi, kita harus menjadi pendengar, penonton dan pembaca yang bijak. Bijak memilih dan menilai informasi yang dipaparkan sebuah media. Kita perlu berhati-hati dalam menilai suatu pesan atau informasi, karena informasi yang tidak akurat kebenarannya akan membawa pengaruh yang buruk kepada penerima, pendengar, penonton terutama masa dewasa ini.

Unsur objektifitas dan kejujuran dalam menyampaikan informasi menjadi salah satu kunci seorang jurnalis dan institusi media. Suatu yang dipublikasikan tidak boleh terlepas dari unsur etika yang berlaku. Penyampaian fakta tidak boleh dicampur dengan opini jurnalis atau wartawan. Jika wartawan tidak mengetahui keakuratan atau kredibilitas sebuah berita, maka informasi atau berita itu harus dikembalikan sebelum disampaikan kepada khalayak. Dengan demikian moralitas bangsa tetap terjaga dan sajian di media massa tetap mementingkan etika dan moralitas bangsa. 

C. Pembahasan 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline