Oleh Dinda Annisa
Ada sebuah pembantaian mengerikan yang terjadi 34 tahun lalu di Lapangan Tiananmen di Beijing, China. Banyak mahasiswa yang tidak bersalah dibunuh oleh pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada tanggal 4 Juni 1989.
"Tiga puluh empat tahun yang lalu, dunia menyaksikan arogansi negara di mana kekuatan militer yang berlebihan digunakan oleh otoritas China terhadap mahasiswa dan warga sipil yang damai dan tidak bersenjata, yang memprotes korupsi politik, tuntutan demokrasi dan kebebasan pribadi," kata Letnan. Jenderal Rameshwar Yadav, mantan direktur jenderal Infanteri, Angkatan Darat India, pada seminar internasional di Jakarta pada 5 Juni 2023.
Seminar bertajuk "Mengingat Tragedi Lapangan Tiananmen 1989: Mengapa Itu Terjadi dan Bagaimana Penghancurannya?" diselenggarakan secara hybrid oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) bertempat di Kasman Singodimedjo Auditorium di kampusnya di Jakarta.
Seminar tersebut juga menghadirkan pembicara terkemuka dari India dan Indonesia seperti Letnan Jenderal Ramesh Yadav, Prof. Srikanth Kondapalli, Dekan School of International Studies, Universitas Jawaharlal Nehru, New Delhi, Dr. Mahesh Ranjan Debata, asisten profesor di Universitas Jawaharlal Nehru, New Delhi, Dr. Sri Yunanto, dosen senior di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Veeramalla Anjaiah, jurnalis senior di Jakarta, Telly Nathalia, jurnalis senior di Jakarta dan Debbie Affianty, dosen di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Seminar ini dimoderatori oleh Dr. Asep Setiawan, dosen di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Seminar tersebut dibuka dengan kata sambutan oleh Lusi Andayani, Ketua Mata Kuliah Pascasarjana Ilmu Politik FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Seluruh seminar dapat disaksikan dengan mengklik tautan video berikut di YouTube.