Oleh Dinda Annisa
Ia adalah seorang siswi berusia 22 tahun dari daerah terpencil di distrik Ganderbal Kashmir Tengah, Jammu dan Kashmir (J&K). Ia berasal dari komunitas Gujjar dan menyukai kaligrafi. Di usianya yang begitu muda, ia telah menulis Al-Qur'an hanya dalam waktu empat bulan. Ia tidak lain adalah Salima.
Pertama, Salima menghafal Al-Qur'an dan kemudian ia menulis kitab suci tersebut dengan tangan.
Ia mengaitkan hasratnya untuk menulis kitab suci dengan suasana religius di rumahnya dan penekanan keluarganya untuk mempelajari dan menguasai Al-Qur'an.
Salima rajin menulis setiap pagi dan sore sembari mengatur kuliahnya. Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan keluarganya selama usaha ini berjalan.
Kakek nenek Salima memainkan peran utama dalam minatnya pada kaligrafi serta menulis Al-Qur'an.
"Saya sangat berterima kasih kepada Allah, yang telah memberikan saya kemampuan untuk menulis Al-Qur'an. Kakek nenek saya selalu ingin semua saudara-saudara saya untuk membaca dan menulis kitab suci Al-Qur'an, dan tiba-tiba saya tertarik untuk menulis Al-Qur'an. Saya sedikit takut karena saya tidak boleh membuat kesalahan saat menulis Al-Qur'an. Saya pergi ke dua Maulana kami yang memeriksa tulisan saya sesekali dan mereka tidak menemukan kesalahan," kata Salima kepada situs berita Wion beberapa waktu lalu.
Ia mendapatkan semua yang ia butuhkan untuk menulis Al-Qur'an.
"Apa pun yang saya butuhkan saat menulis Al-Qur'an, semua hal yang diperlukan disediakan. Saya pertama kali diajari membaca Al-Qur'an oleh banyak Maulvi Sahib di sini dan memberikan semua jenis pengetahuan tentang Al-Qur'an," ujar Salima kepada surat kabar The Munsif Daily baru-baru ini.
"Saya merasa sangat bahagia."