Lihat ke Halaman Asli

Dinna Alyanni643

Seorang anak pedagang yang ingin mewujudkan cita-cita yang dianggap mustahil bagi sebagian orang.

Nikmati dan Syukuri pada Proses yang Sangat Amat Mendarah Ini

Diperbarui: 30 Mei 2024   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto yang menenangkan bagiku/dok. pri

Hari demi hari ku jalani hidup yang semu ini dengan penuh keyakinan bahwa hari esok aku tak ada lagi di dunia ini, ya itu benar karena semakin menjalani proses yang sangat amat berdarah ini rasanya tak kuasa lagi untuk memupuk rasa ingin merajut impian yang di inginkan. 

Namun hal demikian runtuh saat bertemu dengan seorang mualim kota yang berkata " nak kamu mempunyai potensi yang bagus jika terus berusaha dan bersyukur tidak seperti sekarang penuh dengan keputus asaan, berpikir hari esok akan tiada itu bagus namun tetap mempersiapkan amal sedari sekarang kehidupan setelah alam dunia ini sangat panjang nak dan tidak mudah jika kita kurang bekal" ujar nya
Perkataan mualim kota itu membuat perasaan ku sangat hancur kenapa berleha dan terlalu pasrah akan kehidupan, namun disana aku berfikir kenapa mualim kota itu mengetahui posisi ku sekarang.

Tapi semua hal yang kita rasakan itu bisa jadi orang lain pun mengalaminya jadi jangan sampai berputus asa seolah tidak ada lagi jalan keluar mau itu perihal pernikahan, menuntut ilmu, pekerjaan, dll.

Sekarang apapun yang terjadi nikmati dan syukuri jika sekiranya dapat mendatangkan bahaya tinggalkan namun jika dapat mendatangkan kemaslahatan menetap dan terus perbaiki diri, jangan sampai berputus asa karena hidup di Dunia ini hanya sebentar seperti kita menyebrang di zebra cross, semoga kita semua mendapatkan nikmat sehat dan nikmat iman agar tetap beribadah dengan penuh kobaran semangat dalam jiwa, karena di dunia ini tiada yang sia-sia Allah menciptakan semua ini ada alasan dan kegunaan bagi kita umat manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline