Lihat ke Halaman Asli

Aku Dinna Anggraini

Diperbarui: 27 September 2022   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saya adalah insan yang terlahir dari seorang Ayah dan Ibu yang hebat. Saya lahir ke dunia pada 13 Juli 2003, tepatnya minggu pagi. Menurut orang Jawa, apabila seseorang lahir pada minggu pagi, maka akan terlihat menarik dan menawan, sebab pada minggu pagi pasar sedang sangat ramai, dan benar saja, saya selalu dapat menarik perhatian dengan fashion, cara berbicara, serta perilaku saya, sehingga orang lain penasaran akan siapa saya. 

Nama lengkap saya ialah Dinna Anggraini, namun teman SMP memanggil saya dengan sebutan Katell yang artinya "Kakak Telmi". Nama panggilan itu sendiri berawal dari pelatih ekstrakurikuler basket yang kesal akan saya karena tidak menoleh ketika dipanggil. Hal itu bukan tanpa alasan, nama Dinna di dalam ekstrakurikuler basket ada 3 orang dan apabila orang lain hanya memanggil "Dinna", maka saya dan dua orang "Dinna" lainnya akan menoleh bersamaan. Maka mulai dari hari itu sampai sekarang, saya lebih sering dipanggil katell oleh beberapa teman dekat. 

Saya merupakan anak yang senang menyembunyikan kesedihan, karena saya tidak ingin orang terdekat ikut memikirkan permasalahan yang saya hadapi dan mencoba mencari solusi supaya hal itu hilang dari pikiran saya, jadi saya memilih untuk selalu terlihat gembira di hadapan banyak orang dan membuat suasana selalu berwarna. 

Dari kecil saya tidak pernah meminta sesuatu yang biasanya anak kecil pinta ke orang tuanya, misalkan saja anak kecil lain akan meminta naik odong-odong setiap sore, membeli sepatu roda, sepeda, dan lain-lain. Saya tidak tertarik pada hal tersebut, saya lebih tertarik permainan yang berkaitan dengan berlari, seperti kena jadi, polisi maling, petak umpat, dan lainnya. Maka dari itu, kini orang tua saya yang dominan bertanya apa yang saya inginkan dan sebisa mungkin menurutinya. 

Alhamdulillah, saya bersyukur memiliki orang tua yang hebat, perhatian, dan mengerti diri saya seperti apa. Kebanyakan orang berpikir bahwa saya seorang yang tidak jelas karena sifat saya yang usil, semua akan saya anggap candaan, akan tetapi di balik itu semua saya termasuk orang yang sangat pengertian, penyayang, dan penyabar terhadap orang terdekat. Hanya orang yang sudah dekat dengan sayalah yang paling mengenal siapa saya sebenarnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline