Lihat ke Halaman Asli

Dini Wulandari

Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya Reg.VII-E

Kolagen Sebagai Suplemen Kecantikan: Apakah Dampaknya Positif atau Negatif?

Diperbarui: 14 November 2023   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kolagen, si penyusun utama jaringan tubuh yang tak larut dalam air, terutama di bidang kulit, menjadi magnet perhatian dalam dunia kecantikan. Seiring janji untuk meremajakan kulit dan memberikan elastisitas yang diperlukan, muncul pertanyaan seputar dampak positif dan negatif yang mungkin terjadi, terutama ketika konsumsi berlebihan menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan.

Pernahkah Anda memikirkan bahwa efek samping yang tampak sepele, seperti bau mulut, bisa menjadi imbas dari konsumsi kolagen yang berlebihan? Ini terjadi karena perubahan keseimbangan bakteri dalam mulut, menciptakan senyawa berbau yang berkontribusi pada masalah bau napas yang tidak diinginkan. Lebih jauh, individu yang memiliki sensitivitas terhadap makanan laut perlu mewaspadai reaksi alergi yang dapat mencakup gejala seperti gatal, sesak napas, bahkan pingsan, terutama karena sebagian besar kolagen berasal dari sisik atau kulit ikan.

Masalah pencernaan juga muncul di daftar risiko. Biotin yang sering ditambahkan ke dalam suplemen kolagen, sementara dapat memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh, juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti perut kembung, kram, diare, atau sembelit jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Meski gejala ini umumnya dapat mereda dengan sendirinya atau melalui peningkatan konsumsi air dan serat, tetap menjadi perhatian yang perlu diwaspadai.

Gangguan tidur juga mengintai sebagai potensi risiko akibat konsumsi berlebihan kolagen. Kandungan biotin yang tinggi dalam suplemen dapat memengaruhi pola tidur, menyebabkan kesulitan tidur atau bahkan insomnia. Tidak hanya itu, hiperkalsemia, yang menandakan peningkatan kadar kalsium dalam darah melebihi batas normal, dan ancaman pembentukan batu ginjal, memberikan peringatan serius yang tidak boleh diabaikan terkait konsumsi kolagen yang berlebihan.

Namun, jangan kehilangan harapan untuk mendapatkan kulit yang cantik tanpa menanggung risiko berlebihan. Ada langkah-langkah yang dapat diambil tanpa harus tergantung pada suplemen. Konsumsi makanan yang kaya kolagen alami, seperti ikan, kaldu tulang, dan putih telur, dapat memberikan dampak positif pada kesehatan kulit. Sementara itu, menjaga kecukupan air dan memastikan istirahat yang memadai menjadi fondasi utama untuk kulit yang sehat.

Tidak lupa, perawatan kulit rutin juga dapat menjadi sekutu dalam memelihara keindahan kulit. Membersihkan wajah dengan sabun pembersih, melakukan eksfoliasi, dan mengintegrasikan produk perawatan seperti pelembap, serum vitamin C, dan retinol ke dalam rutinitas, semuanya berkontribusi pada kesehatan dan kecantikan kulit. Penggunaan tabir surya juga menjadi langkah penting untuk melindungi kulit dari sinar UV yang merugikan.

Meskipun konsumsi suplemen kolagen pada dasarnya diperbolehkan, mendapatkan saran dari dokter sebelumnya sangat disarankan. Ini tidak hanya dapat membantu menghindari efek samping yang tidak diinginkan, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi risiko dan cara mengatasi mereka. Dengan memahami potensi risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat memilih jalur yang bijak dalam perjalanan menuju kulit yang indah dan sehat.

Sumber:

Pratama, G. M., Hartawan, I. G. N., Indriani, I. G. A., Yusrika, M. U., Suryantari, S. A., & Sudarsa, P. S. (2020). Potency of Spirulina platensis extract as sunscreen on Ultraviolet B exposure. Journal of Medicine and Health, 2(6).

Tim Medis Siloam Hospitals. “Ini 6 Efek Samping Minum Kolagen yang Perlu Diwaspadai.” Siloam Hospitals, 25 September 2023. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/efek-samping-minum-kolagen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline