Lihat ke Halaman Asli

Dini Pancawati Permatasari

Mahasiswa, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMS

Optimalisasi Perpustakaan sebagai Modal Awal Literasi Masa Depan

Diperbarui: 14 Juli 2023   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perpustakaan adalah sebagai salah satu sarana yang mendukung kegiatan literasi dan pembelajaran peserta didik. Namun, seiring perkembangan teknologi digital yang semakin pesat dan adanya transformasi pendidikan, keberadaan perpustakaan sekolah sering terabaikan. Peran perpustakaan kurang dapat dioptimalkan bagi peserta didik. Sejatinya, perpustakaan yang berjalan optimal secara efektif dapat menjadi modal awal yang kuat untuk membangun literasi masa depan siswa.

Dalam era yang semakin maju, perpustakaan yang efektif harus mengadopsi inovasi teknologi dan strategi kreatif yang relevan untuk meningkatkan minat baca, mengembangkan pemahaman siswa, dan mempersiapkan mereka untuk tantangan literasi yang kompleks. Namun, masih ada sejumlah sekolah yang belum memiliki akses atau sumber daya untuk mengadopsi teknologi dalam perpustakaan mereka. 

Meskipun demikian, optimalisasi perpustakaan sebagai modal awal literasi masa depan masih dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kreatif dan strategis. Dalam hal ini, pengembangan dan pemanfaatan perpustakaan tradisional tetap digunakan untuk meningkatkan literasi pustakwan dengan memanfaatkan inovasi digital.

Salah satu sekolah di Karanganyar menerapkan perpustakaan sekolah yang memanfaatkan digital untuk memudahkan pustakawan dalam pengelolaan perpustakaan. 

Sekolah berkolaborasi dengan perpustakaan umum daerah untuk mengoptimalkan literasi. Dengan bekerja sama, perpustakaan sekolah dapat memberikan akses kepada siswa untuk mengunjungi perpustakaan umum atau memanfaatkan program peminjaman buku antar perpustakaan dengan sistem yang sama berupa penggunaan OPAC (Online Public Access) bagi pustakawan sekolah.

Penggunaan teknologi digital OPAC menjadi langkah penting untuk penggunaan akses informasi bagi pustakawan maupun pendidik. Dalam era digital saat ini, OPAC telah menjadi landasan penting dalam menjembatani pengguna dengan koleksi dan sumber daya perpustakaan. 

Dengan adanya OPAC, pengguna dapat mencari, menavigasi, dan mengakses informasi dari perpustakaan melalui platform online. Namun, dalam memaksimalkan manfaat OPAC, perlu ada upaya yang terus-menerus untuk meningkatkan aksesibilitas dan inklusivitasnya.

Sebenarnya apa saja kelebihan sistem OPAC yang digunakan sekolah tersebut? Tentu saja banyak kelebihan adanya penggunaan sistem OPAC bagi pustakawan untuk mengelola koleksi, memberikan aksesibilitas yang lebih baik kepada pengguna, dan memperkuat peran perpustakaan sebagai sumber daya literasi yang penting di lingkungan sekolah. 

Kelebihan sistem OPAC dapat dengan cepat mencari dan menemukan buku atau sumber daya yang mereka butuhkan melalui sistem OPAC, tanpa harus secara fisik mencari di rak buku. 

Sistem OPAC menyediakan fitur pencarian yang canggih, yang memungkinkan pustakawan untuk melakukan pencarian berdasarkan judul buku, pengarang, subjek, atau kata kunci lainnya. Hal ini mempercepat proses pencarian dan memudahkan pengguna untuk menemukan buku atau sumber daya yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Dalam koleksi perpustakaan, pustakawan terbantu dalam pengelolaannya. Pustakawan dapat dengan mudah mengupdate informasi tentang buku, memasukkan data yang relevan, dan melacak status buku (tersedia, dipinjam, atau rusak). Hal ini membantu pustakawan dalam pemeliharaan koleksi, pemrosesan peminjaman, dan pengaturan inventaris sehingga pemantauan dapat di lakukan secara rinci.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline