Lihat ke Halaman Asli

Tahun Baru , Harapan baru !

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1388463334749983146

Detik-detik penghujung tahun 2013 tak terasa dalam hitungan jari akan  bergegas menuju tahun baru, yaitu tahun 2014. Bila merefleksi dari awal tahun, apa yang terjadi pada dunia pendidikan di Indonesia memang sangat memprihatinkan dengan permasalahan-permasalahan yang perlu dicermati oleh para praktisi pendidikan. Sebut saja , masalah UN yang berlangsung setiap tahun, merupakan agenda rutin dan sudah direncanakan sejak jauh hari, ternyata pada hari "H" tidak bisa dilaksanakan sesuai jadwal karena naskah soal dan lembar jawaban belum selesai dicetak.  Akibatnya, para peserta didik di 11 provinsi Indonesia Tengah batal mengikuti ujian. Walaupun telah diundur beberapa hari, sebagian dari mereka terpaksa menggunakan naskah yang difotokopi. Seperti dilansir oleh Rachmad Faisal Harahap ( www.kampus.okezone.com), Ketua Umum PB PGRI Dr. Sulistiyo, M.PD mengatakan, perkara ujian nasional (UN) cukup mencoreng kondisi pendidikan di Tanah Air. Serta 2013, menjadi puncak kekacauan dari penyelenggaraan UN. Disusul dengan pemberlakuan kurikulum 2013 yang terkesan sangat mendesak dan tergesa-gesa untuk segera dilaksanakan. Tidak sedikit para guru yang masih kebingungan dan merasa belum siap dengan implementasi dari kurikulum 2013 ini. Hal ini disebabkan karena persiapan yang dinilai belum matang dan belum adanya pelatihan secara menyeluruh bagi  para guru mengenai perubahan paradigma mengajar para guru terkait dengan perubahan kurikulum ini. Memang , Pemerintah pusat berjanji akan menyediakan silabus bagi para guru di sekolah sasaran. Hal itu bertujuan memudahkan guru mengimplementasikan Kurikulum 2013. Namun kenyataannya, silabus yang dijanjikan tidak kunjung diterima oleh guru di SMK sasaran. (Lampost.co 18/7). Agaknya, kurikulm 2013 menunjukkan tingkat akurasi yang rendah. Di tahun 2013 ini pula, tentu masih segar dalam benak kita, belum lama ini para pelajar SMP membuat video mesum di kelas ketika saatnya salat Jumat. Peristiwa lainnya, beberapa pelajar menyiramkan air keras ke dalam bus untuk mencelakai seseorang atau beberapa orang yang tak disukainya atau dianggap musuhnya. Kasus "bullying" dan beberapa tindakan amoral yang terjadi di kalangan siswa cukup menyita perhatian publik dan tentu saja mencoreng wajah pendidikan Indonesia. Betapa ironisnya, jika melihat kenyataan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia berangsur-angsur menurun selama dekade terakhir. Pada kancah Internasional pun, Hasil studi Programme for International Student Assessment (PISA) 2012 menunjukkan sistem pendidikan Indonesia masih sangat jeblok. Dari 65 negara anggota PISA, pendidikan Indonesia berada di bawah peringkat 64 (Metrotvnews.com). Inilah wajah-wajah pendidikan di Indonesia sekilas di tahun 2013. namun ada secercah harapan baru di penghujung tahun ini, dengan adanya pengangkatan CPNS di tenaga pendidik dan tenaga kependidikan khususnya pada pelamar umum. Seyogyanya dapat memberi warna baru di dunia pendidikan, dengan SDM-SDM yang unggul dan berkualitas, semoga di tahun ke depan , pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Masa depan Indonesia ada di tangan kita semua, para praktisi pendidikan! Selamat berjuang, banyak PR yang harus kita benahi ke depan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline