Diba' di Desa Talok Malang: Pilar Etika Islam yang Diterapkan Kelompok 173 UIN Malang

Kegiatan diba' di Desa Talok menjadi pilar kesempurnaan dalam etika Islam yang dijalankan oleh Kelompok 173 KKM UIN Malang. Setiap malam Kamis, anggota kelompok ini dengan penuh keikhlasan berkumpul untuk menjalankan kegiatan diba', sebuah konsep dalam Islam yang merangkum tindakan-tindakan baik, etika, dan perilaku terpuji.

Menggali Makna Diba'

Diba' bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan sebuah konsep yang sangat penting dalam Islam. Merangkum tindakan-tindakan baik, etika, dan perilaku terpuji, diba' menciptakan landasan untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan membangun hubungan yang harmonis dengan Allah dan sesama manusia.

Diba' dalam Ibadah

Dalam ibadah, diba' menjadi pendorong bagi anggota Kelompok 173 KKM UIN Malang untuk menjalankan kewajiban mereka dengan penuh keikhlasan dan ketaatan. Shalat, puasa, zakat, dan haji bukan hanya sebagai rutinitas, tetapi sebagai bentuk pengabdian yang tulus kepada Allah. Diba' mengajarkan betapa pentingnya kualitas dalam ibadah daripada sekadar kuantitas.

Koleksi Pribadi

Diba' dalam Hubungan Sosial

Dalam konteks hubungan sosial, diba' membimbing anggota kelompok untuk menghargai akhlak yang baik dan perilaku terpuji. Memperlakukan sesama dengan hormat, adil, dan penuh kasih sayang adalah bagian integral dari diba'. Kelompok 173 KKM UIN Malang dipandu oleh prinsip-prinsip diba' dalam berinteraksi dengan masyarakat, menjadi orang yang bermanfaat dan memelihara hubungan yang baik dengan tetangga, teman, dan keluarga.

Keutamaan Diba' dalam Islam

Diba' tidak hanya menjadi konsep, tetapi memiliki banyak keutamaan dalam Islam. Melalui penerapan diba', Kelompok 173 KKM UIN Malang di Desa Talok berharap dapat mencapai maqam (kedudukan) yang lebih tinggi di mata Allah. Dengan menjalankan diba', kelompok ini tidak hanya memperkuat ikatan antaranggota, tetapi juga turut berkontribusi dalam membangun masyarakat Desa Talok yang damai, harmonis, dan penuh keberkahan.