Lihat ke Halaman Asli

Dini Mufidati

Khoirunnas Anfa'uhum Linnas

Kedatangan Islam di Nusantara

Diperbarui: 28 Mei 2020   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Assalamualaikum Wr. Wb...

Terimakasih kepada pembaca setia telah mengunjungi blog penulis. Kali ini penulis akan memaparkan sedikit terkait Kedatangan Islam di Nusantara. Islam masuk ke Nusantara tidaklah secara percuma melainkan dengan proses yang panjang. Lalu, bagaimana masuknya Islam ke Nusantara? Menurut sejarawan ada 4 teori masuknya Islam ke Nusantara. Yaitu:

Teori Gujarat

  • Teori ini menyatakan bahwa islam masuk di Indonesia berasal dari Gujarat hingga melewati selat malaka pada abad ke 13 M. Teori ini dikemukakan oleh 2 sejarawan india yaitu S. Hurgronje dan J. Pijnapel. Teori ini diperkuat dengan ditemukannya batu nisan sultan kerajaan samudra pasai yaitu Malik As-Shaleh pada tahun 1297.

Tori Persia

  • Menurut Umar Amir Husen dan Hoesein  Djadjadiningrat berpendapat bahwa Islam masuk di Indonesia bukan berasal dari gujarat melainkan dari persia. Persia sendiri merupakan suatu kerajaan yang berada di Irak mereka berpendapat bahwa Islam masuk di Indonesia berasal dari persia karena adanya suatu kesamaan antara Indonesia dengan Persia. Contohnya seperti peringatan hari besar Indonesia seperti 10 Muharram dengan upacara yang bernama Tabuik atau tabut di daerah sumatera.

Teori cina

  • Menurut teori ini migrasi masyarakat cina dari konten ke Nusantara pada abad ke 9 adalah awal mula masuknya budaya islam ke Nusantara. Hal ini dikuatkan dengan raden Patah yaitu raja Demak merupakan keturunan Cina. Kemudian penulisan gelar Raja Demak yang menggunakan istilah Cina. Catatan yang menyebutkan pedagang cina adalah pedagang yang pertama kali menduduki daerah di Nusantara.

Teori Arab

  • Menurut teori ini Islam dibawa langsung oleh musafir dari arab pada abad ke-7. Tokoh yang mengemukakan teori ini salah satunya yaitu Buya hamka. Beliau adalah ulama sekaligus sastrawan di Indonesia. Teori ini juga diperkuat dengan adanya suatu perkampungan Arab di sumatera utara yang bernama Bandar Khalifah. Juga digunakannya gelar Al-malik di kerajaan samudera pasai.

Selanjutnya yakni metode penyebaran Islam di Nusantara. Bagaimana sih metodenya? 

Seperti yang kita ketahui bahwasanya Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin yaitu rahmat dari alam semesta. Jadi, islam tidak mengajarkan untuk perbuatan kekerasan apalagi saling membunuh hanya karena perbedaan pandangan sedangkan Iislam Nusantara sendiri itu bertujuan untuk mengkokohkan atau meneguhkan Indonesia dalam konteks Islam Plural. Jadi Islam Nusantara lebih menjamin toleransi kebudayaan lokal sehingga cara yang dilakukan untuk meyebarkan Islam di Nusantara dengan cara/ tindakan yang terpuji dan baik seperti berdialok dengan santun dan memberikan ketauladanan dengan akhlakul karimah seperti cara berbicara yang baik, cara bergaul yang baik, cara menyelesaikan masalah dengan baik. Disini ada beberapa cara yang dilakukan dalam menyebarkan agama islam di Nusantara, yakni:

Perdagangan

  • Dalam perdagangan ini terdapat interaksi antara pedagang muslim dengan masyarakat pribumi khususnya di sekitaran pesisir pantai. Dengan adanya interaksi ini pedagang muslim menerapkan sistem dagang atau jual beli yang islami seperti tutur kata yang baik, saling menguntungkan kedua belah pihak, tidak merugikan apabila adanya akad jual beli. Akibat hal ini menjadikan masyarakat pribumi untuk masuk Islam karena perlakuan terpuji oleh masyarakat islam tersebut. Selain itu juga berdagang  dengan sistem silaturrahmi seperti yang dilakukan oleh syeck maulana ishak. Beliau memiliki tiga kapal dimana satu kapal dijual untuk disedahkan ke masyarakat pribumi. Hal ini untuk lebih menarik masyarakat pribumi masuk islam.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline