Sepasang Mahasiswa Terciduk di Kosan tengah Malam, Ironi Era Kebebasan
Sepasang muda-mudi dari sebuah kampus di wilayah timur Kota Bandung tertangkap dalam operasi Satpol PP sehingga mereka mengikuti sidang tindak pidana ringan di Kantor Kecamatan Panyileukan. Mereka ditemukan berduaan di sebuah kosan pada pukul 23.30 WIB. Berdasarkan pengakuan mereka, saat ini mereka sedang kuliah dikampus wilayah bandung timur dan status mereka berpacaran. Keduanya saat dipersidangkan melanggar Perda nomor 9 tahun 2019 tentang ketertiban umum, ketentraman dan perlindungan masyarakat.
Kasus tersebut merupakan salah satu gambaran bahwa aktifitas yang mendekatkan pada perzinaan makin hari makin marak dan bagaimana banyak anak muda yang tidak bisa terlepas dari aktifitas pacaran. Pacaran sudah menjadi budaya yang jika tidak diikuti, hidup terasa ada yang kurang. pacaran saat ini menjadi hal sudah dianggap biasa bahkan tidak dinilai sebagai sesuatu yg dilarang karena pacaran diasumsikan oleh sebagian orang sebagai hubungan yang penuh kasih.
Ironisnya, kasus ini melibatkan mahasiswa yang seharusnya menjadi generasi terbaik yang memberikan contoh untuk pelajar dibawahnya juga untuk masyarakat umum sebagaimana salah satu perannya yakni sebagai role model bahkan agent of change . Pemuda harusnya menjadi harapan . Tapi kalo kondisinya begini, apa yang mau diharapkan? Yang terjadi tentunya adalah kerusakan generasi yang akan menghancurkan peradaban. Lalu apa penyebabnya dan bagaimana solusinya?
Tidak bisa kita pungkiri bahwa saat ini kita hidup dalam genggaman sistem kapitalisme sekuler yang melahirkan gaya hidup serba bebas tanpa batas. Akibatnya, generasi muslim saat ini tidak lagi menjadikan halal dan haram sebagai acuan dalam melakukan suatu perbuatan . Bahkan mereka tidak takut lagi melanggar aturan Allah. Contohnya seperti kasus diatas. Tentu saja hal ini membuat miris kita semua. Bagaimana tidak, generasi pemuda yang seharusnya menjadi harapan , sebagai pemimpin masa depan, namun saat ini justru generasi telah mengalami kerusakan.
Selain gaya hidup bebas, maraknya budaya pacaran dikalangan pemuda juga tidak bisa lepas dari tidak berjalannya peran dan fungsi keluarga . Anak dalam asuhan kapitalis tidak dibesarkan dengan pendidikan agama yang cukup ditambah minimnya pengawasan orang tua pada anak karena kesibukkan mereka dalam mencari nafkah. Selain itu, sistem kapitalis juga membentuk masyarakat individualistis, masyarakat tidak peduli dengan rusakya generasi, bahkan menormalisasi kemaksiatan, menganggap kemaksiatan itu hal yang sudah biasa. Negara yang mengadopsi sistem kapitalisme memastikan sistem pendidikan yang dijalankan saat ini berasaskan sekuler yaitu memisahlan agama dari kehidupan sehingga tidak mampu membentuk individu yang memiliki kepribadian Islam. Disamping itu, negara juga membiarkan tontonan yang merusak generasi, seperti pornografi dan pornoaksi beredar luas dan mudah dikonsumsi ditengah masyarakat.
Dari gambaran diatas tampak jelas sekali bahwa masalah maraknya budaya pacaran di kalangan generasi adalah akibat penerapan sistem kapitalis sekuler. oleh sebab itu, untuk mengatasi permasalahan ini dibutuhkan solusi yang sistemik pula yaitu dibutuhkan negara yang menerapkan aturan islam secara kaffah. jika islam diterapkan secara kaffah, maka akan lahir generasi yang berkepribadian islam melalui penerapan sistem Pendidikan islami. Keluarga pun akan bervisi islam . Selain itu, akan muncul ditengah masyarakat budaya saling mengingatkan serta mencegah individu untuk melakukan pelanggaran sehingga suasana taqwa selalu meghiasi masyarakat dan mereka tidak disibukkan dalam perkara yang sia-sia terlebih dalam perkara kemaksiatan. Sebaliknya, mereka akan berlomba-lomba dalam ketataan dan muncul semangat belajar yang tinggi karena mereka paham bahwa belajar adalah ibadah sehingga mereka akan mudah memberikan kontribusi yg terbaik untuk Islam dan untuk umat islam.
Dalam Islam tentu saja kasus di atas telah melanggar aturan allah . Islam melarang seorang laki-laki dan perempuan berduaan tanpa kepentingan syar'i apalagi didalam kos kosan pada tengah malam. Perbuatan tersebut merupakan perbuatan mendekati zina yang dilarang dalam agama islam sebagaimana dinyatakan dalam QS. Al-Isra ayat 32 yang berbunyi
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji"
Terkait pergaulan antara laki-laki dan perempuan , Islam menjaga pergaulan dengan lawan jenis di tengah masyarakat. Tidak diperkenankan sepasang lawan jenis yg bukan mahrom untuk berduaan . Islam juga melarang campur baur laki-laki peremp kecuali dalam kepentingan syar'i. Disisi lain, ada perintah untuk menutup aurat secara sempurna sebagai penjagaan. Terdapat juga perintah menjaga pandangan bagi laki laki dan perempuan, menjaga mata dari aurat lawan jenis; serta memerintahkan untuk menjaga kehormatan diri. Ada pula penjaminan tempat khusus bagi perempuan sehingga menghindari terciptanya pergaulan pergaulan ataupun interaksi yang tidak syar'i di tengah masyarakat. Islam memberikan solusi bagi muslimin yg belum mampu untuk menikah dengan berpuasa sebagai perisai dari perbuatan zina.
Demikian gambaran sistem islam dalam menyelamatkan generasi dari kerusakan termasuk dari budaya pacaran. Maka hanya dengan penerapan Islam secara kaffah pemuda akan bangkit dan bermental sebagai pembagun peradaban mulia.