Lihat ke Halaman Asli

Mulai dari Diri Modul 1.1.

Diperbarui: 18 Juli 2024   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Refleksi kritis

Yang saya ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran yaitu: Pendidikan dan pengajaran merupakan bagian yang saling berkaitan sehingga tidak dapat dipisahkan. Pengajaran menurut Ki Hajar Dewantara adalah merupakan bagian dari pendidikan, dan pengajaran adalah suatu proses pendidikan dimana memberi ilmu yang bermanfaat sebagai modal hidup anak di masa yang akan datang. Pendidikan dapat menuntun anak sesuai kodrat yang dipunyainya, dengan tujuan untuk mencapai selamat dan bahagia baik sebagai individu atau pun anak sebagai bagian anggota dalam masyarakat di lingkungannya.

Relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan disekolah saya khusunya adalah bahwa seorang pendidik harus terbuka dan dapat menyesuaikan dengan kemajuan jaman, dengan tetap memperhatikan kemampuan kemampuan yang dimiliki sebagai sumber pembelajaran. Saya merasa sudah melakukan pemikiran Ki Hajar Dewantara dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru, dimana dengan memperhatikan bahwa setiap anak memiliki sifat atau pembawaan yang berbeda beda. Guru tidak dapat menghilangkan sifat bawaan tersebut, namun guru dapat mengarahkan dan memberi bimbingan kepada anak agar dapat memunculkan sifay baik dan berharap dapat menghilangkan sifat buruknya. Dan sebagai guru harus dapat memberikan pendidikan keterampilan kepada anak menyesuaikan dengan kemajuan jaman, supaya anak dapat hidup, menghasilkan karya, dan dapat membawa diri sesuai dengan lingkungannya. Budi pekerti yang baik juga harus menjadi bagian pembelajaran, dimana guru harus senantiasa menjadi teladan bagi anak. Dalam proses pembelajaran juga harus memperhatikan kodrat anak yaitu bermain dan cepat bosan. Guru harus dapat mengajak anak belajar seraya bermain agar anak senang dan merasa tidak bosan selama proses belajar mengajar. Disini guru dapat memadukan permainan tradisional sehingga anak mengetahui dan dapat melestarikan budaya yang ada. Disinilah peran guru yaitu melayani dengan sepenuh hati, menjadi teladan, membangkitkan semangat belajar dan memberi motivasi sebagai dorongan pada anak.

Harapan dan ekspektasi

Dengan memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya berharap dapat mendidik anak didik saya dengan sabar dan ikhlas serta sepenuh hati dengan selalu berusaha memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada anak, dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran. Setiap proses pembelajaran harus dapat mengembangkan sifat atau kemampuan anak dan sesuai kebutuhan serta minat setiap anak didik. Dan yang terpenting harus selalu berkomunikasi dan kolaborasi dengan guru sejawat, kepala sekolah, orang tua siswa dan semua piha yang berhubungan dengan pengembangan mutu pembelajaran anak. Saya sebagai pendidik ingin selalu dapat mengajak rekan sejawat untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ide ide atau gagasan yang lebih inovatif yang bermakna dan bermanfaat yang dapat berguna untuk masa depan anak didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline