Berawal dari tugas salah satu dosen untuk pertama kalinya saya mendatangi tempat wisata yang lagi terkenal di kota malang "KAMPUNG WARNA-WARNI". Sebuah perkampungan atau pemukiman warga yang dikenal sebagai kampung kumuh sekarang berubah menjadi tempat wisata yang selalu ramai berkunjung dari berbagai wisatawan luar kota, dengan tiket masuk hanya Rp2000,- kita bisa berkeliling,berselfie,berphoto keseluruh pemukiman warga-warga yang di cat dengan berbagai macam warna dan lukisan-lukisan mural di seluruh temboknya.
Kemudian saya mendekati salah satu warga yang bertempat tinggal disana untuk berbincang-bincang mengenai perjalanan kampung jodipan yang sekarang sudah menjadi salah satu tempat wisata, dari keterangan warga tersebut mereka sangat senang kampung yang mereka huni selama bertahun-tahun di ubah menjadi tempat yang bisa menarik perhatian seluruh masyarakat luar.
Tak hanya senang mereka juga sangat berterima kasih kepada mahasiswa-mahasiswi UMM(Universitas Muhamadiyah Malang) atas idenya untuk mengubah pemukiman yang tadinya terlihat kusam sekarang setelah dicat warna-warni terlihat bersih dan menarik. Sehingga banyak orang-orang yang dari berbagai kota berkunjung untuk melihat langsung kampung warna-warni, sebagai warga yang tinggal disana awalnya sangat terganggu karena terlalu banyaknya pengunjung mengakibatkan suara-suara yang sangat bising sehingga kegiatan sehari-hari mereka sangat terganggu khususnya untuk anak-anaknya yang sedang tidur disiang hari.
Tapi seiringnya waktu mereka sudah membiasakan diri dengan keramaian pengunjung yang datang, selain senang daerah tempat tinggal meraka menjadi terkenal mereka juga merasa dibantu dari segi perekonomian warga-warga yang memiliki keterbatasan ekonomi. Karena dari banyaknya pengunjung yang datang mereka sengaja memanfaatkan keuntungan itu dengan berjualan berbagai minuman dan makanan serta aksesories atau cinderamata hasil karya dari ibu-ibu PKK di kampung jodipan.
Adapun harapan-harapan yang mereka utarakan untuk "KAMPUNG WARNA-WARNI" yaitu dengan diberlakukannya perubahan lukisan muralnya setiap per-6 bulan sekali agar pengunjung yang datang tidak merasa bosan dengan lukisan mural yang itu-itu saja, serta melakukan pengecetan ulang di bagian lantainya agar tidak terlihat kotor dan kusam akibat alas kaki yang di pakai oleh pengunjung yang datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H