Lihat ke Halaman Asli

Catatan Senja di Tanah Papua

Diperbarui: 10 November 2018   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hpr2.org

09.05

Hari ini aku ada proyek mengantarkan sejumlah tamu untuk hiking ke hutan konservasi alam di Papua. Aku sekarang menunggu mereka di lobi hotel. Hampir semuanya sudah siap, hanya saja ada satu orang lagi yang masih belum muncul. Seorang mahasiswa bernama Kanaya. Sepertinya ia butuh waktu yang cukup lama untuk bersiap-siap. Nah, itu dia.

12.26

Akhirnya tiba juga di hutan konservasi. Aku sempat khawatir dengan minibus yang kami tumpangi, sempat ngadat di jalan namun Pak Her meyakinkanku kalau benda tua ini masih berfungsi dengan baik. Meskipun begitu ia berjanji akan mengecek mesin setelah kita kembali ke kota. Yah, setelah kita dibayar selesainya proyek ini.

http://umpungengecovillage.blogspot.com/2013/08/kuskus-beruang-si-hewan-endemik-sulawesi.html?m=1

15.12

Salah satu anggota ekspedisi ada yang terluka. Seorang perempuan bernama Anggi. Aku sudah memperingatkannya untuk menjauh dari sarang kuskus, namun gadis itu terlalu bersemangat mengabadikan temuannya dengan kamera sehingga ia tak menyadari di depannya ada lubang yang cukup besar. Sekarang kakinya terkilir. Tampaknya kita mesti mengakhiri ekspedisi ini lebih awal. Yang lain juga tampak sudah lelah, hampir semuanya amatiran dalam hal hiking kecuali Mr. Fred.

17.30

Mobil kami mogok. Radiatornya bocor sehingga mobil mengalami overheating. Pak Her yang merasa bersalah kini sibuk mengotak atik mesin yang dari tadi mengeluarkan asap. Kayanya kita tak mungkin keluar hutan dengan mobil ini.

ss google Maps

17.34

Aku sudah menghubungi beberapa rekanku di hutan konservasi dan di kota untuk menjemput kami. Aku meminjam handphone Bu Prita, istri dari Pak Lukman, yang cukup kuat sinyalnya untuk dipakai internet. Secepat mungkin aku mencari tahu lokasi kami berada melalui aplikasi GPS dan mengirimnya ke email dua temanku itu agar mereka lebih mudah melacak kami. Aku juga mengirim lokasi GPS kami ke tukang derek langganan. Mobil derek akan datang bersama dengan mobil. Sebentar lagi malam, aku tidak banyak tahu mengenai hewan liar di daerah hutan ini tapi kalau bisa anggota timku mesti diungsikan dulu ke tempat yang aman. Masalahnya hanya ada satu motor yang bisa menjemput kami dari hutan konservasi dan itu membutuhkan waktu 30 menit bolak-balik. Sementara mobil yang datang dari kota baru bisa datang 2 jam 15 menit lagi. Aku butuh rencana yang matang.

17.40

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline