Lihat ke Halaman Asli

Dini Apriani

Guru Bahasa Indonesia di sebuah SMP negeri

Koneksi Antarmateri Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Diperbarui: 5 November 2023   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi 

KONEKSI ANTARMATERI MODUL 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

OLEH : DINI APRIANI, S.Pd. (CGP Angkatan 9)

"Semua pengetahuan terhubung ke semua pengetahuan lainnya. Yang menyenangkan adalah membuat koneksinya."

(Arthur Aufderheide)

Pertanyaan pemantik 

  • Apakah saya mengubah pemikiran saya sebagai akibat dari apa telah saya pelajari? 

Ya, tentu saya mengubah pemikiran saya setelah mempelajari modul 2.1 dan modul 1.1 hingga 1.4.  Sebelum mempelajari modul-modul ini, pembelajaran saya hanya fokus pada transfer ilmu saja, tidak terlalu memperhatikan apakah pembelajaran saya berpihak pada anak atau tidak. Pendidikan sejatinya menuntun seorang anak menuju tujuan dan keselamatan hidupnya sesuai dengan kodratnya. Setelah mempelajari modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi saya semakin memahami tentang pembelajaran yang berpihak pada anak. Pada pembelajaran berdiferensiasi, kegiatan pembelajaran memperhatikan kebutuhan setiap murid dan dapat meliputi diferensiasi proses, konten, dan produk.


  • Bagaimana perubahan pemikiran tersebut berkontribusi terhadap pemahaman saya tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi?

Sebelumya saya menganggap pembelajaran berdiferensiasi sangat repot dan sulit dilakukan. Ternyata setelah saya mempelajarinya, pembelajaran berdiferensiasi bukanlah hal yang sulit untuk diimplementasikan di kelas. Bahkan sebenarnya tanpa disengaja, banyak guru yang sudah menerapkannya di kelas. Pembelajaran diferensiasi memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Kebutuhan belajaran itu bisa dilihat dari kesiapan belajar, minat, dan gaya belajar murid. Oleh sebab itu dibutuhkan asesmen diagnostik di awal pembelajaran. Setelah mengetahui kebutuhan belajar murid, saya dapat merancang kegiatan pembelajaran yang meliputi diferensi proses, konten, dan produk. Semua ini saya lakukan untuk tujuan melakukan pembelajaran berpihak pada murid.


  • Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini?

Tentu banyak tantangan dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini. Oleh karena itu, saya akan mengambil sikap positif untuk tetap semangat meneguhkan niat dan mengingat tujuan pembelajaran adalah untuk menuntun mereka menuju tujuan dan kebahagiaan hidup. Saya akan merefleksi kegiatan pembelajaran dan melakukan perbaikan-perbaikan.


Refleksi Individu

Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses pembelajaran yang memperhitungkan perbedaan individu dalam kelas dan menyesuaikan proses dan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar setiap murid. Kebutuhan belajar murid tersebut meliputi aspek kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid. Kebutuhan belajar murid tidak sama sehingga guru sebagai fasilitator harus dapat memahami dengan berbagai cara agar kebutuhan belajar murid yang beragam dapat di penuhi antara lain melalui pembelajaran berdiferensiasi, sehingga hasil yang dicapai dapat optimal.

Sebagai seorang guru, pastinya kita memahami bahwa murid memiliki keanekaragaman dan  keunikannya masing-masing. Dengan keanekaragam itulah, guru sebagai seorang pendidik harus bertindak menjadi fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan belajar muridnya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Oleh kareba itu dibutuhkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi perlu persiapan, strategi pembelajaran yang tepat baik diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk dengan mengacu pada aspek pemetaan kebutuhan belajar peserta didik.

Sebelum melakukan pembelajaran berdiferensiasi, perlu dilakukan pemetaan kebutuhan belajar, yang meliputi  3 aspek, yaitu :

a). Kesiapan belajar yaitu guru perlu melihat kesiapan belajar murid untuk mengetahui kapasitas murid dalam mempelajari materi, konsep atau keterampilan baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline