Kisah KPK melakukan operasi tangkap tangan, merupakan suatu alur cerita yang menarik untuk diikuti kelanjutannya, karena biasanya dari si aktor yang tertangkap akan diikuti oleh aktor aktor lain yang mempunyai keterkaitan hubungan dalam kasus tangkap tangan tersebut. Dan anehnya aktor aktor yang tertangkap tersebut mayoritas merupakan pejabat publik, seperti menteri,kepala lembaga pemerintahan, ketua partai politik, yang seharusnya mampu menjadi panutan bagi anggotanya pada khususnya atau masyaarakat luas pada umumnya, dan yang tak kalah membuat miris kita adalah tertangkapnya aktor aktor tindak pidana korupsi itu berasal dari anggota legislatif yang mana mereka seharusnya mempunyai tanggung jawab moral dan penyampai aspirasi warga di dapilnya masing masing.
Pertanyaan yang terlintas dari benak kita, Tidak cukupkah penghasilan mereka, atau tidak cukupkah penghargaan dan nikmat yang mereka terima atas dianugerahkan sebuah jabatan kepada mereka? Apakah karena tuntutan gaya hidup mereka? atau adanya kesempatan karena tumpang tindihnya peraturan yang ada atau kedekatan mereka dengan pengusaha ? Ataukah mungkin karena ringannya hukuman yang dijatuhkan kepada aktor tindak pidana korupsi tersebut? sehingga mereka lebih memilih kepentingan sesaat daripada memikirkan efek domino yang ditimbulkan karena perbuatan mereka.
Seorang penggiat anti korupsi di Tangerang Selatan. Haji Syamsudin mengatakan. "Seharusnya ada kesadaran dari sebuah pemahaman, bahwa apa yang terjadi belakangan ini terjadi sebagai dampak kepentingan sesaat. Saling tumpang tindih dan tidak ada koordinasi semakin menunjukkan betapa kurang mampunya pemberantasan korupsi di negeri ini."
Akibatnya tentu saja persoalan semakin menumpuk dan rakyat hanya bisa melongo saja saat gedung-gedung sekolah yang rusak menimpa anak-anak mereka yang lagi belajar. Belum lagi jembatan yang runtuh sehingga terputusnya jalur transportasi dan membuat lumpuh segalanya. Cukup menyedihkan memang, namun inilah yang sedang terjadi di negeri ini, saat ini. tambahnya. source http://news.liputan6.com/read/2048285/sekolah-ambruk-siswa-sd-garut-belajar-di-gubuk
Efek domino karena perbuatan aktor aktor tindak pidana korupsi tersebut sangatlah merugikan rakyat. Rakyat tidak mempunyai banyak keingin mereka hanya ingin hidup yang layak Intuk itu sangat diperlukan kerja keras, bukan kerja ringan tanpa perlu memeras keringat yakni dengan melakukan korupsi. Tindak korupsi bukanlah sesuatu yang sangat mulia di mata Tuhan. Itulah kesadaran yang harusnya dimiliki para pemimpin ataupun mereka yang mempunyai kekuasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H