Event MotoGP dan Formula E yang diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2022 merupakan event yang sangat membanggakan bagi bangsa Indonesia, mengingat kedua event itu merupakan event internasional dan lazim diselenggarakan di berbagai negara terlebih untuk formula E Ancol baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia. Kedua event tersebut disiarkan oleh banyak Lembaga penyiaran internasional sehingga publikasi Indonesia semakin baik di level internasional.
Dukungan pemerintah kepada dua event internasional. "Uangkita (APBN) turut berkontribusi dalam mendukung perhelatan akbar ini antara lain melalui PMN dan dukungan kepada K/L terkait, insentif PPN dan insentif bea masuk dan pajak impor.
Seluruh dukungan tersebut diberikan demi kelancaran acara yang sudah dinanti-nantikan ini," kata Sri Mulyani seperti dikutip dari akun Instagram resminya, Sabtu (19/3/2022). Sri Mulyani menjelaskan, selain ke perusahaan tersebut, ada dana Rp 1,18 triliun dianggarkan kementerian dan lembaga yang terlibat dalam menyukseskan perhelatan akbar di Mandalika.(Kompas.com. 20/03/2022, 08:13 WIB).
Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir enggan berkomentar soal kabar perusahaan pelat merah tidak menjadi sponsor ajang balap mobil listrik Formula E di Sirkuit Ancol. Padahal di ajang balap sebelumnya, yakni gelaran MotoGP di Mandalika Lombok beberapa waktu lalu, sejumlah BUMN ramai-ramai ikut menjadi sponsor resminya.
Selain sponsor di MotoGP, Erick mengungkapkan, BUMN sudah berpartisipasi di sejumlah acara, termasuk gelaran internasional G20. "No comment," kata Erick Thohir singkat seperti dikutip dari Tribunnews, Jumat (3/6/2022).(Kompas.com. 03/06/2022, 09:13 WIB)
Catatan kritis dari kedua event tersebut menyangkut respon para petinggi negara (baca para menteri) yang tidak kompak, padahal sebelum kedua event dilaksanakan, Presiden RI Joko Widodo turut mengecek kesiapan kedua event yang diselenggarakan di Mandalika NTB dan Ancol Jakarta, bahkan Presiden RI ikut menyaksikan kedua pagelaran internasional tersebut dan turut memberikan piala kepada sang juaranya.
Agenda kegiatan presiden pasti diketahui oleh para menterinya, dukungan presiden terhadap suatu event seharusnya diikuti oleh dukungan Menteri/pembantu presiden dengan mengesampingkan kepentingan pribadi ataupun kelompoknya apalagi event ini level internasional.
Dukungan berupa materi maupun moril dari para petinggi negara pada event yang memberikan nilai tambah bagi bangsa Indonesia hukumnya wajib siapapun warga negara yang menyelenggarakan event itu, perilaku seperti ini akan sangat mendidik masyarakat yang dipimpin dan lebih jauh akan menggambarkan budaya bangsa Indonesia.
Petinggi negara kebanyakan punya pengikut (follower), sikap yang kurang konsisten petinggi negara terhadap beberapa event yang setara akan diikuti oleh follower-nya. Sehingga event itu menjadi ajang perdebatan yang kurang menguntungkan dari sudut pandang keIndonesiaan.
Sebagai generasi milenial banyak belajar dari para tokoh atau orang yang dituakan menurut adat ketimuran, tentu kaum milenial mengamati perilaku tokoh-tokoh tersebut mempraktikkan ideologi pancasila dalam memecahkan/menangani masalah yang muncul di masyarakat dari sabang sampai Merauke. Dampak dari praktik perilaku para tokoh yang mementingkan kepentingan kelompok di atas kepentingan umum/nasional bisa menggerus upaya Lembaga Pendidikan untuk menjadikan siswa/mahasiswa dapat berkarakter Pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H