Lihat ke Halaman Asli

Dini Afrianti

Mahasiswa IAIN Jember

Peran Guru dalam Mengenalkan Budaya Tradisional di Era Digitalisasi

Diperbarui: 16 April 2020   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekarang adalah zaman dimana era digital menguasai semua orang, bahkan kita seakan-akan tidak pernah lepas dari hal itu. Mulai dari teknologi informasi maupun komunikasi semuanya serba digital.

Zaman  digital merupakan zaman dimana manusia sudah melek akan teknologi informasi dan Semuanya serba terkoneksi. Contoh perkembangan digital yang sangat ini di manfaatkan oleh kalangan masyarakat menengah maupun ke atas adalah Handphone, leptop dan alat lainnya, seperti mesin untuk mengolah atupun memotong ayam, alat untuk pembuatan pangan ( tahu, coklat, permen maupun mie instan).D

Sedangkan di luar negeri dalam bidang pertanian juga terdapat semacam mesin untuk menanam buah dan sayuran, alat untuk perawatan tanaman bahkan sampai hal memanen. 

Dengan adanya hal seperti ini, maka guru berperan penting dalam bagaimana mengenalkan budaya sebelum masa ini. Budaya sebelum era digitalisasi menguasai seluruh dunia, salah satunya Indonesia.

Budaya ini disebut budaya Tradisional, yang mana budaya ini sangat berbeda dengan zaman digital. Zaman tradisional adalah zaman yang serba dilakukan secara manual, menanam, memanen, dan memproduksi sesuatu pun serba manual. Oleh karena itu, produksi yang dihasilkanpun juga memerlukan waktu yang lama.

Akan tetapi di zaman ini masyarakat masih belum Banyak ataupun memahami dari segi  informasi dan komunikasi. Masyakarat zaman  ini, menerima informasi sangat lambat, apalagi masyarakat tinggal di daerah pelosok dan otomatis penyampaian informasi hanya sekedar lewat mulut ke mulut ataupun bisa juga menggunakan media surat, seperti Surat kabar ( koran).

Dari segi soaial zaman tradisional lebih kerasa suasana akan kegotong Royongan pendukuk antar daerah, penduduk antara RT satu dengan RT lainya, sertakan tetangga yang satu dengan yang lainnya. Mengapa dapat dikatakan seperti kerena dizaman ini masyakarat belum mengenal media komunikasi seperti handphone, jadi wajar apabila dalam hal komunikasi pun Antara yang satu dengan yang lain lebih saling menghargai dan mendengarkan apabila di ajak berkomunikasi.

Berikut peran guru dalam mengenakan budaya tradisional adalah sebagai

1. Mengingatkan zaman Dimana belum mengenal media digital
2. Untuk memberikan pemahaman terhadap bagaimana pengaruh dan keuntungan bagi pengguna digital
3. Mengenalkan nilai-nilai kebudayaan
4. Mengenalkan budaya daerah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline