Merana akibat kerinduan akan derunya
Namun tetes air mata tak tampak
Lalu lalang debu dan asap menundanya
Tak takut jika ribuan titik menapak
Rindu akan bisingnya
Setiap sore langit mendalo berwarna
Seklompotan hujan tuntas bertanya
Pada bumi yang kian mengering akibat bencana
Hujan ...
Kapan tetesan kau kembali di jilbabku?
Jilbabku merajuk,