Lihat ke Halaman Asli

Luka

Diperbarui: 10 Juni 2019   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pasir berdebar saat mendengar kabar,

Ada sesuatu yang menggelegar.

Darah berdesir hebat,

Luka kian lebat.

Jarum jam memejamkan batinnya,

Ia tak sanggup menyaksikan luka yang meletup.

Sepeda tua tak berani mendua,

Ia tak ingin merasakan luka tuk yang kedua.

Tali menyurutkan nyali,

Ia tak ingin luka karena menjadi kuli.

Iya ... Kuli.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline