Lihat ke Halaman Asli

KKN BTV 3 UNEJ, Potensi Desa dan Strategi Pengembangan UMKM di Masa Pandemi

Diperbarui: 22 Agustus 2021   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Desa Mayang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Keadaan geografi menurut data Badan Pusat Statistika, Desa Mayang memiliki luas area 5,54 km2 dengan ketiggian tempat kurang lebih 177 meter. Selain itu, Desa Mayang dikelilingi oleh beberapa dusun diantaranya Dusun Klayu, Dusun Krajan dan Dusun Tegalgusi. Fasilitas sekolah yang ada di Desa Mayang terdiri dari Pendidikan PAUD, TK/RA, SD/MI, SLTP/MTS, dan MA yang dibedakan menjadi sekolah negeri maupun sekolah swasta.

Desa Mayang memiliki potensi dalam bidang pertanian, maka dari itu sebagian besar penduduk di Desa Mayang bermata pencaharian sebagai petani. Selain itu, penduduk di Desa Mayang juga bermata pencaharian sebagai wirausaha dimana komoditas yang dibudidayakan oleh petani sebagian dijualkan kepada wirausaha sehingga petani dan pelaku usaha melakukan mitra dalam memasok bahan baku. 

Salah satu komoditas yang memiliki potensi yaitu ubi kayu. Menurut Badan Pusat Statistika (2021), Komoditas ubi kayu di Kecamatan Mayang menempati urutan produksi terbesar ketiga. 

Hal tersebut menjadi komoditas unggulan yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Komoditas ubi kayu dapat diproduksi menjadi berbagai macam olahan camilan sehingga dapat menjadi potensi untuk peluang usaha. Saat ini, olahan camilan dari kripik singkong di Desa Mayang sudah ada yang tepatnya berada di Dusun Klayu dan Dusun Tegal Waru.

Dusun Klayu menjadi lokasi yang dipilih untuk kegiatan KKN Back to Village Batch III dengan tematik “Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19”. UMKM Kripik Singkong dan talas yang berada di Dusun Klayu menjadi sasaran/mitra kegiatan KKN.

Alasan memilih UMKM Kripik Singkong dan Talas di Dusun Klayu sebab lokasi UMKM yang sangat dekat dan salah satu UMKM yang terkena dampak dari adanya pandemi covid-19. Permasalahan yang terjadi selama ini adalah penjualan yang semakin menurun sehingga omset dari penjualan juga menurun, selain itu minimnya pengetahuan terkait digital marketing oleh sasaran/mitra KKN. 

Hal tersebut membutuhkan solusi yang dapat diaplikasikan dari kegiatan KKN BTV ini. Program kerja selama kurang lebih 30 hari ini diharapkan dapat membantu sasaran/mitra KKN untuk mengembangkan usahanya kembali. 

Salah satu program kerja yang dilakukan oleh pelaksana pada minggu pertama yaitu mengidentifikasi masalah yang ada di sasaran/mitra, pada minggu kedua melakukan pelatihan terkait logo dan label produk, penggunaan packaging milenial serta pendampingan inovasi rasa kripik, pada minggu ketiga dilakukan pengoperasian marketing online seperti Facebook dan Instagram, dilakukan foto produk untuk promosi dan diposting pada media sosial yang telah dibuat, serta program kegiatan terakhir pada minggu ketiga adalah pembuatan identitas UMKM yang mana berupa pemasangan banner ditempat sasaran/mitra KKN,  pada minggu terakhir dilakukan pemasaran produk secara online dan dilakukan evaluasi akhir bersama sasaran/mitra KKN. 

Harapan dari berakhirnya kegiatan KKN Back to Village selama 30 hari ini dapat memberikan wawasan baru kepada sasaran/mitra untuk mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan media sosial sebagai media promosi dan pemasaran.

(Dini Yulinda Sari/KKN-27)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline