Lihat ke Halaman Asli

dinithea

Crafter

Bakso Solo Kidul Pasar yang "Ngangeni"

Diperbarui: 21 Maret 2019   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Malang dikenal dengan baksonya yang khas. Siapa sih yang tak kenal bakso/bakwan Malang? Maka tak heran banyak kuliner bakso yang bertebaran di kota ini. 

Baik yang dijual di warrung-warung ataupun dijajakan dengan gerobak keliling.  Meski begitu, ada pula warung bakso yang bukan asli citarasa Malang yang sudah melegenda , salah satunya adalah Bakso Solo Kidul Pasar. 

Seperti namanya bakso ini dibuat oleh orang Solo  yaitu Pak Suparno pada tahun 1965. Awalnya, baso ini adalah bakso kaki lima yang  berada di sebelah selatan (kidul) Pasar Besar kota Malang. 

Kemudian pada tahun 1990 karena adanya penertiban Pasar, lokasi pun berpindah ke Jl Sartono SH atau dikenal dengan nama daerah Jomplangan sepur. Dengan keuletan pemilik akhirnya Warung Bakso Solo Kidul Pasar ini sekarang memiliki tambahan 2 cabang , yaitu di Jl Halmahera dan Jalan Ahmad Yani.

Pak Mardi, generasi kedua pemilik, menceritakan bahwa setelah meninggalnya Pak Suparno pada tahun 1986 maka pengelolaan warung bakso dipegang oleh Bu Paniyem. Lalu di tahun 1998 pengelolaan dipegang Pak Mardi hingga kini.  

Peristiwa penertiban pasar di tahun 1990 itu membuat Bu Paniyem memutuskan pindah di jomplangan sepur yang masih menjadi lokasi dapur utama pembuatan bakso sampai sekarang. Di tempat ini, sekitar 30-50 kg daging diolah menjadi bakso dengan cita rasa yang khas. 

Bahan baku utama daging sapi diperoleh dari supplier langganan dan sebagian dari pasar Besar Kota Malang. Proses pembuatan bakso ini sendiri dimulai pada pukul 6 pagi. 

Para karyawan mengolah bahan mentah menjadi bahan adonan setengah jadi. Selanjutnya  bahan adonan setengah jadi itu  akan dibagi ke tiga cabang Bakso Kidul Pasar. Di masing-masing cabang , tim  akan memasak/merebus baksonya sendiri. Demikian juga dengan siomay goreng dan tahu akan dimasak di masing-masing cabang. 

Dokpri

Dokpri

Bila kita mencoba Bakso Solo Kidul Pasar maka kita akan merasakan ciri khas kuahnya yang berbeda dengan bakso pada umumnya. Dalam seporsi bakso kita akan disajikan 2 bakso halus, 2 bakso kasar, dan 2 bakso goreng yang ditambah mie soun . 1 porsi bakso dibanderol Rp 18.000. Pelanggan bisa menambah siomay gorengan atau tahu sesuai selera. 

Pak Mardi, sang pemilik  mengatakan bahwa bahan baku yang segar  adalah  andalan Bakso Solo Kidul Pasar. Beliau optimis dengan pelayanan dan kualitas makanan maka pelanggan akan selalu  kembali dan kangen dengan Bakso Solo KIdul Pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline