Pada tahun 1940-an seorang psikolog yakni Isabel Myers dan Katherine Briggs yang notabene ibunya berdasarkan teori "psychological type" yang diciptakan oleh Carl Jung dengan merancang sebuah teori kepribadian benama MBTI yakni Myers-Briggs Type Indicator sebagai tes yang digunakan untuk menggambarkan secara umum tentang kepribadian, persepsi serta kekuatan seseorang. Seperti yang dilansir pada https://www.alodokter.com ada 4 skala yang biasa di gunakan dalam MBTI
1. Extraversion (E) – Introversion (I) ; skala ini menunjukkan cara seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ekstrovert merupakan sifat yang lebih fokus pada dunia luar sedangkan introversion atau introvert lebih fokus pada dunia internal seperti keinginan diri sendiri, lebih tertutup pada orang lain dan kurang suka berinteraksi dengan orang lain
2. Sensing (S) – Intuition (N) ; sebagai skala yang mengolah informasi dari lingkungan sekitar, jika kita menerima informasi secara langsung maka kita adalah termasuk tipe sensing (S) tetapi jika kita menerima informasi tersebut dengan cara mengolahnya terlebih dahulu dengan memasukkan ide misalnya maka kita termasuk dalam tipe intuition (N)
3. Thinking (T) – Feeling (F) ; sebagai skala dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan informasi yang diterima sebelumnya.
Skala yang ketiga ini digunakan untuk menilai cara seseorang dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang ia kumpulkan dari skala sebelumnya. Thinking (T) sebagai tipe individu ketika mengambil keputusan akan melibatkan rasionalitas, fakta dan objektivitas sehingga diharapkan keputusan yang akan di ambil akan lebih kecil resikonya sementara tipe Feeling (F) mempunyai kecenderungan pengambilan keputusannya yang bersifat subjective, melibatkan emosi serta perasaan sehingga berharap keputusannya tidak merugikan dan menyakiti orang lain.
4. Judging (J) – Perceiving (P) ; skala yang menunjukkan bagaimana seseorang menjalani hidup atau pola hidup ketika berinteraksi dengan lingkungan. Tipe Judging (J) mempunyai ciri-ciri tegas, tidak mudah berkompromi, berpendirian juga terstruktur, sistematis dan Perceiving (P) akan lebih luwes, mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkunga dimana dia berada, spontan.
Lalu bagaimana ketika kita tes MBTI ini diterapkan pada seorang investor, kira-kira kamu tipe yang mana?? seperti yang dilansir dari IDXIslamic ada beberapa tipe investor berdasarkan tes MBTI, yakni :
1. ISFJ (Introverted, Sensing, Feeling, Judging) ; investor yang lebih mengutamakan perasaan dan kebiasaan dalam membuat keputusan investasi dan selain itu tipe ini mempunyai rencana investasi yang jelas namun mempunyai sifat lebih konservatif mengenai risiko. tipe ini paling umum dimiliki oleh setiap investor.
2. ISTJ (Introverted, Sensing, Thinking, Judging) ; tipe investor ini lebih mengedepankan data dan fakta, lebih tenang ketika mengambil keputusan investasi, tipe ini juga sangat berhati-hati dan serius dalam mengambil keputusan berinvestasi.
3. ISFP (Introverted, Sensing, Thinking, Perceiving); merupakan tipe investor yang lebih mengutamakan perasaan dalam pengambilan keputusan investasi tetapi lebih menyukai risiko, memunyai semangat tinggi, mempunyai kreatifitas yang tinggi dan cenderung tidak mengikuti rencana, on the spot pada tipe ini investor lebih menyukai proses berinvestasi.
4. ISTP (Introverted, Sensing, Thinking, Perceiving); optimis dan sering melakukan eksperimen sebagai ciri dari tipe investor ini selain itu tipe investor ini mempunyai sifat tenang, spontan juga menyukai risiko dalam pengambilan keputusan selain itu tipe investor ini lebih realiastis, logis dan selalu berfokus pada masa sekarang.